Translate

Rabu, 16 Mei 2012

Keajaiban Sebuah Buku

Tidak sedikit bahasan mengenai buku sebagai teks yang berisi informasi dan pengetahuan sehingga bisa menambah dan mengembangkan wawasan seseorang yang membacanya. Buku menambah wawasan karena ada informasi baru, mengembangkan karena setiap informasi yang diserap oleh setiap orang akan berkembang dalam pikiran sesuai dengan latar belakang budaya dan pengalaman yang pernah dialaminya.
Perkenalan dengan buku adalah pengalaman yang unik, karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. Pengalaman pertama berkenalan dengan aneka jenis buku bagiku adalah pada saat memasuki bangku kuliah di IKIP Surabaya (sekarang Unesa). Sebab di saat menempuh kuliah pendidikan biologi di kota Surabaya aku mulai mengenal buku yang sesungguhnya. Perkenalan dengan buku , karena kebetulan kamar tempat kos yang aku tempati di daerah Ketintang ada seorang senior yang memiliki koleksi buku yang sangat banyak terpampang di rak buku di dinding kamar. Aku terpesona. Mas Mukaram, adalah orang yang pertama kali aku lihat memiliki banyak buku yang tertata rapi di rak dan setiap buku ada nomor serinya.Buku-buku itu tak dicatat, tetapi setiap pagi dan sore hari buku-buku itu diperiksanya, sebagian diambil dari rak,dan dibacanya. Karenanya, meski tak tercatat dia hafal betul dengan koleksi bukunya. Dia akan tahu jika ada yang bawa buku tanpa ijin darinya.
Dia lah yang mengajariku untuk membeli buku setiap bulan. Akhirnya aku berhemat dengan kiriman uang untuk biaya hidup di Surabaya, sisa uang makan setiap bulan aku belikan satu judul buku. Jika diberi kiriman berlebih aku belikan dua judul buku. Ada dua jenis buku yang aku beli buku yang berubungan dengan materi kuliah biologi dan pendidikan. Jenis yang kedua adalah buku puisi (sastra).
Setiap bulan beli buku, meski kadang tidak sempat aku baca semua aku hanya mengoleksi dan yakin suatu ketika aku membutuhkan dan memanfaatkannya. Jalan pintas yang aku lakukan, aku hanya membaca isi buku sesuai dengan kebutuhan tugas kuliah. Bab yang berkenaan dengan tugas saja yang aku baca.Tetapi kalau buku sastra atau puisi dan semacamnya mesti tuntas aku baca. Di dalam cerpen,puisi aku seperti menemukan wilayah lain yang memebebaskan tekanan-tekanan mental selama dalam ruang perkuliahan.
Kesukaanku membaca cerpen dan puisi sempat ditegur ayahku, karena sat itu ayahku beranggapan membaca fiksi itu hanya berkhayal belaka.Aku tidak menetangnya, tetapi tetap rutin membaca cerpen dan puisi kesukaanku. Kadang dalam membaca buku-bku materikuliah biologi pikiranku mengembara ke berbagai hal yang memungkinkan digali dalambuku kuliah tersebut. Kegelisahan yang kemudian kau tuangkan dalam buku diary dalam bentuk catatan-catatan pendek sebagai catatan harianku.
Sampai kemudian aku lulus dari diploma3 pendidikan biologi aku kembali ke kampung halaman dan mengajar di sebuah SMA di kota kabupaten. Kecintaanku  pada buku terus berlanjut, setiap ke Surabaya selalu aku sempatkan untuk membeli buku. Koleksiu makin bertambah karena beberapa buku milik ayah diberikannya kepadaku diantaranya “Indonesia Menggugat”, dan “Sarinah”,  sayang buku yang pertama kemudian habis dimakan rayap dan buku yang kedua dipinjam seseorang dan sampai saat ini belum dikembalikan.
Kegiatan mengumpulkan buku jadi kebiasanku dan kini dilanjutkan anakku. Ketika aku diangkat sebagai guru di wilayah paling timur di pulau Garam,aku seperti menemukan sebuah lingkungan yang mendukung terhadap kegiatanku.Bukan hanya membaca tetapi kegiatanku tambah dengan menulis disamping melukis. Hingga pada suatu waktu di sekolahku ada sebuah brosur yang diedarkan oleh Drjen Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai Lomba Karya Tulis Lingkungan Hidup untuk siswa dan guru dengan tema “Lindungi Bumi dengan Air”. Aku tertarik untuk mengikutinya.
Sampai di rumah aku bongkar-bongkar buku yang ada hubungannya dengan lingkungan hidupbertemulan dengan buku “Melestarikan Lingkungan Hidup”dengan MT.Zen  (editor). Ada satu baris kalimat yang menarik dalam buku itu yangmembuatku semakin semangat untuk mengembangkannya dalam sebuah tulisan. Jika anda melihat Irak sekarang adalah daerah yang gersang. Pada hal dulu meurpakan daerah yangsangat subur.
Sejarah peradaban Mesopotamia merupakan catatan peradaban yang dibangun manusia dari pemanfaatan aliran air yang mengalir di sungai Tigris. Air yang membawa kemakmuran dan terbentuknya tatanan hidup yang tertata rapi. Namun imperium tersebut kemudian hancur karena kesalahan pengolahan tata lingkung.
Sealinea tulisan dalam sebuah pembuka bab di dalam buku “Melestarikan Lingkungan Hidup” aku jadikan sumber ide dan lahirlah sebuah tulisan dengan judul “Air,Manusia,dan Peradaban” sepanjang 25 halaman yang aku kirimkan ke panitia lomba. Sebulan kemudian aku mendapatkan kabar dan fax panitia penyelenggara untuk presentasi di Hotel Purnama di Puncak, karena naskahku masuk nominasi 15 besar se Indonesia untuk kategori guru SMA. AKu berangkat ke Bogor dengan perasaan optimis, karna aku merasa tulisanku tidak akan sama dengan peserta yang lain. Ternyata dengan segala keterbatasan saat presentasi, malam hari saat pengumuman naskahku terpilih sebagai pemenang IV. Alhamdulillah…!!! Aku merasakan keajaiban sebuah buku yang aku beli beberapa tahun yang lalu, hanya sebagiaan kubaca, dan baru dibaca tuntas saat mengikuti lomba tersebut ternyata membawa keberuntungan. *****(HR)

Tidak ada komentar: