Pada suatu waktu seorang kawan penulis mengirimkan sms,”Bagaimana menulis
dengan hati? Saya ingin menulis dengan hati”. Saya membuka sms tersebut sambil
tersenyum. Menulis dengan hati sesuatu yang tidak gampang. Sebuah totalitas
yang menuntut lebih dari kesabaran yang ada.
Pertanyaan menulis
dengan hati, sesuatu yang dapat dirasakan, namun sulit untuk dijabarkan dengan
hati. Pada awal kita mulai menulis, maka yang terbayang adalah apa yang akan
ditulis, siapa yang dituju dan menjadi sasaran.Maka pikiran bergerak untuk
menuangkan ide atau gagasan.
Ada banyak tujuan
menulis,di antaranya untuk mengungkapkan sesuatu yang ada dalam pikiran, sesuatu yang pernah dialami. Menulis untuk
menyampaikan sesuatu yang memberikan pencerahan pada orang lain,selain juga
menulis untuk dijadikan sebagaio sumber penghidupan atau menambah penghasilan
ekonomi. Banyak makna dan tujuan menulis.
Sesuatu yang menarik
dalam menulis adalah dengan hadirnya beberapa blog yang menyediakan konten
gratis bagi pengguna. Sebuah tempat yang bisa kita gunakan untuk meng-upload-
tulisan apa saja yang kita miliki tanpa ada sensor. Kompasiana salah satu blog
yang disediakan oleh kompas menampung banyak tulisan dari para kompasinaer. Para
relawan tulisan yang dengan kesungguhan hati menulis dan mempublish tanpa ada
imbalan. Sebentuk aktivitas menulis yang didasari oleh keinginan untuk menulis
dan mempublikasikannya.
Hal yang sangat menarik adalah
ketika admin memilih sebagian dari tulisan yang dijadikan Head Line (HL) pada
blog. Ketentuan yang tidak ditentukan oleh banyaknya pembaca tetapi ditentukan
oleh admin. Hal ini menjadi pemacu bagi para penulis untuk mengirimkan tulisan
terbaiknya, sehingga bisa terpilih sebagai HL. Disini akan terlihat ragam dan
macam tujuan menulis. Mereka yang rutin menulis setiap hari, dan mereka suka berbagi atas pengalaman-pengalaman kecil
yang berarti bagi banyak orang.
Kadang muncul juga
beberapa komentar yang tidak puas dengan layanan admin, tulisan yang banyak
dibaca dan dikomentari ternyata tak menjamin untuk dipilih menjadi HL. Meski
begitu, setiap detik tulisan berdatangan, sebuah keniscayaan tentang dunia
menulis sebagai bagian dari keseharian.
Ada beberapa penulis
yang fokus pada topik tertentu. Pilihan semacam ini amat menarik, karena lebih
fokus dan intens. Sebuah kecenderungan yang akan mengasah pada kepekaan dan
kedalaman dalam menulis. Beberapa di antara mereka berkolaborasi mengumpulkan
tulisan mereka untuk diterbitkan dengan biaya patungan. Beberapa di antaranya
diterbitkan oleh penerbit profesional yang memberikan royalti atas hasil penjualannya.
Sebuah hiruk pikuk dalam dunia tulisa menulis. Dunia yang kadang dipenuhi
dengan kesenangan, bisa melepaskan beban dan berbagi dengan orang lain. Kala yang
lain dipenuhi dengan ketegangan karena target yang harus dicapai. Rasa kesal
karena tulisan ditolak oleh media cetak,ditolak bahkan dibohongi oleh penerbit
adalah asam garam dunia menulis.
Hanya dengan hati, maka
semua pencerahan itu akan diperoleh. Menulis dengan hati yang dilandasi dengan
ketulusan dan kesungguhan untuk berbagi dengan orang lain. Ketulusan yang
mengumpamakan tulisan itu adalah segenggam makanan yang diberikan kepada orang
lain,entah akan dikemankaan oleh penerimanya.Jika dianggapbergizi maka tulisan
itu akan menemukan keberuntungannya bermanfaat bagi orang lain. Namun. jika
dianggap racun akan dimusnahkan. Tetapi jika “racun” akan menjadi obat untuk kesembuhan
“sakit”, maka akan dicari keberadaanya.
Biarkan orang yang
menilai dan memanfaatkan tulisan yang
kita buat. Tugas penulis adalah menulis. Sebab,tulisan yang baik adalah yang
belum ditulis. Mengapa? Karena,tulisan yang sudah ditulis (selesai) akan selalu
ketahuan kekurangannya. Menulislah dengan hati dan sepenuh hati. One
Heart!*****(HR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar