"Wajah" Lukisan Hidayat Raharja |
Siang itu sesuai dengan
rencana yang telah disepakati dengan siswa kelas XII IPA5 adalah mendiskusikan
bioteknologi dalam bidang kesehatan (kedokteran). Seminggu sebelumnya siswa di kelas
telah dibagi per deret setiap deret menjadi satu kelompok untuk mendiskusikan
konsep yang akan dipelajari. Ada deret
(kelompok) yang kebagian tugas untuk menerangkan rekayasa genetika,
Bioteknologi bidang kedokteran atau kesehatan, bitoteknologi dalam bidang
pertanian dan peternakan, serta kelompok yang terakhir menjelaskan tentang
dampak perkembangan bioteknologi.
Bioteknologi dalam
bidang peternakan dan pertanian telah berhasil melakukan kloning dan tanaman
transgenik. Dalam perkembangannya kloning pada hewan ini memberikan harapan pencerahan, bukan pada
kloning manusia tetapi bagaimana supaya bisa diklakukan kloning pada jaringan
atau organ tubuh sehingga dapat mejmudahkan bagi pasin yang membutuhkan donor
organ dari hasil kloning. Kloning sebagai salah satu cara untuk mendapatkan
jaringan atau organ tubuh manusia itu sendiri.
Kelompok yang
mendapatkan tugas untuk menjelaskan bioteknologi dalam bidang kedokteran
diwakili oleh Thaifuruhrahman dan Fartin. Dua orang siswa yang ditunjukkan oleh
kelompokya untuk menjelaskan mengenai bioteknologi kloning dan bayi tabung.
Thaifurrurrahman mengawali penjelasannya mengenai manfaat yang diperoleh dengan
program bayi tabung yang kini banyak berkembang di berbagai negara dan bahkan
dokter di beberapa rumah sakit kota besar di Indonesia sudah dapat memberikan
layanan program bayi tabung. Dia menjelaskan salah satu manfaat program bayi
tabung adalah membantu pasangan yangsulit memiliki keturunan secara alamiah.
Penjelasan kemudian
berlanjut pada kisah sepasang suami istri yang ingin menunda memiliki anak,
karena keduanya masih ingin berkarir dalam pekerjaannya. Mereka menitipkan ovum
dan spermadi bank sperma. Sampai pada suatu waktu pasangan tersebut ingin punya
anak,tetapi akan menitipkan kandungannya kepada perempuan lain yang mau mengontrakkan
rahim. Kisah ini cukup menarik dan mengejutkan seluruh isi ruangan kelas.
Sebab,pasngankeluarga yang dimaksud adalah ketua kelas dengan istri seorang
teman perempuannya yang selamaini sering digurakan sepagai pasangan serasi di
dalam kelas. Maka ketika slide menayangkan foto meraka berdua suara gaduh tak
terhindarkan. Saya harus tersenyum karena memang tak menduga kalau Thaifur akan
menjelaskan dengan cerita perumpamaan teman sekelasnya. Apa yang selama
inimenjadi bahan gurauan di dalam kelas menjadi riel di layar LCD yang
membentang di depan kelas.
Ternyata tayangan ini
tidak diutarakan kepada dua orang tersebut meskijuga anggota kelompok Thaifur.
Ketua kelas (Kuswanto) adlah siswa yang
tulus dan selalu sedia untuk membantu bapak/ibu guru yang membutuhkan
bantuannya. Keluguannya dna sikapnya yang sellau mengalah sering dijadikan
bahan gurauan di dalamkelas. Ketika dijadikan sebagai model suami yang akan
melakukan program bayi tabung Kuswanto hanya tersenyum sambil menggelengkan
kepalanya. Sementara Fartin yang dijadikan sebagai pasangan (istri) Kuswanto
sangat kaget sebab dia sedang berdiri di depan membantu presentasi yang
dilakukan Thaifur. Cerita berlanjut wanita yang dipinjam rahimnya adalah Maria
Husnul, siswa yang aktif didalam kelas
dan kalau berbicara atau memberikan penjelasan bicaranya amat cepat. Diam
tetapi ketika diberi kesempatan menyampaikan gagasannya, seperti senapan yang
memuntahkan peluru.
Tawa kelas tidak bisa
dibendung karena anak yang lahir dari program bayi tabung itu ternyata dalam
slide dimunculkan kembali wajah Kuswanto, menegaskan bahwa anak yang dilahirkan
mirip dengannya. Maka, ketika berlanjut pada sesi tanya jawab,terjadi diskusi
yang sangat aktif. Beberapa siswa menanyakan aspek hukum dari kontrak rahim
dari program bayi tabung. Serta status anak yang lahir dari seorang perempuan
yang menerima titipan embrio, sementara
ibu yang memiliki sel telur tidakikut mengandung. Bagaimana status kedua ibu
tersebut? Diskusi yang sangat hidupdan
menarik.
Sajian yang sangat menarik.
Suasana belajar jadi hidup dengan berbagai pertanyaan yang muncul. Ketika siswa
diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam belajar banyakhal yang
bisa diperoleh. Cara-cara kreatif yang
disampaikan siswa adalah pengalaman yang sangat berarti dalam pembelajaran dan
dapat diadaptasi untuk menerangkan materi yang lain.
Pengalaman belajar yang
menguatkan indiaksi bahwa latar belakang pengalaman peserta didikyang berbeda menjadisesuatu yang menarik saat
disampaikan di hadapan teman-temannya. Bahwa menyelami pengalaman yang dialami
peserta didik menjadi modal bagi guru untuk
memasuki dunia mereka dan dibawa pada perkembangan pengetahuan yang
tengah dipelajari. Pengalaman belajar yang menegaskan keunikan dari peserta
didik , mereka menjadi cerdas dengan keunikannya. Mereka yang cerdas
verbalistik dan visual akan menyukai pelajaran cara bercerita (verbal)
dipadukan dengan gambar. Bayi Tabung “Thaifururrahman”. Salam kreatif,(Hidayat Raharja)
18 Februari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar