Translate

Kamis, 14 Maret 2013

Bayi Tabung “Thaifururrahman”

"Wajah" Lukisan Hidayat Raharja
Siang itu sesuai dengan rencana yang telah disepakati dengan siswa kelas XII IPA5 adalah mendiskusikan bioteknologi dalam bidang kesehatan (kedokteran). Seminggu sebelumnya siswa di kelas telah dibagi per deret setiap deret menjadi satu kelompok untuk mendiskusikan konsep yang akan dipelajari.  Ada deret (kelompok) yang kebagian tugas untuk menerangkan rekayasa genetika, Bioteknologi bidang kedokteran atau kesehatan, bitoteknologi dalam bidang pertanian dan peternakan, serta kelompok yang terakhir menjelaskan tentang dampak  perkembangan bioteknologi.
Bioteknologi dalam bidang peternakan dan pertanian telah berhasil melakukan kloning dan tanaman transgenik. Dalam perkembangannya kloning pada hewan ini  memberikan harapan pencerahan, bukan pada kloning manusia tetapi bagaimana supaya bisa diklakukan kloning pada jaringan atau organ tubuh sehingga dapat mejmudahkan bagi pasin yang membutuhkan donor organ dari hasil kloning. Kloning sebagai salah satu cara untuk mendapatkan jaringan atau organ tubuh manusia itu sendiri.
Kelompok yang mendapatkan tugas untuk menjelaskan bioteknologi dalam bidang kedokteran diwakili oleh Thaifuruhrahman dan Fartin. Dua orang siswa yang ditunjukkan oleh kelompokya untuk menjelaskan mengenai bioteknologi kloning dan bayi tabung. Thaifurrurrahman mengawali penjelasannya mengenai manfaat yang diperoleh dengan program bayi tabung yang kini banyak berkembang di berbagai negara dan bahkan dokter di beberapa rumah sakit kota besar di Indonesia sudah dapat memberikan layanan program bayi tabung. Dia menjelaskan salah satu manfaat program bayi tabung adalah membantu pasangan yangsulit memiliki keturunan secara alamiah.
Penjelasan kemudian berlanjut pada kisah sepasang suami istri yang ingin menunda memiliki anak, karena keduanya masih ingin berkarir dalam pekerjaannya. Mereka menitipkan ovum dan spermadi bank sperma. Sampai pada suatu waktu pasangan tersebut ingin punya anak,tetapi akan menitipkan kandungannya kepada perempuan lain yang mau mengontrakkan rahim. Kisah ini cukup menarik dan mengejutkan seluruh isi ruangan kelas. Sebab,pasngankeluarga yang dimaksud adalah ketua kelas dengan istri seorang teman perempuannya yang selamaini sering digurakan sepagai pasangan serasi di dalam kelas. Maka ketika slide menayangkan foto meraka berdua suara gaduh tak terhindarkan. Saya harus tersenyum karena memang tak menduga kalau Thaifur akan menjelaskan dengan cerita perumpamaan teman sekelasnya. Apa yang selama inimenjadi bahan gurauan di dalam kelas menjadi riel di layar LCD yang membentang  di depan kelas.
Ternyata tayangan ini tidak diutarakan kepada dua orang tersebut meskijuga anggota kelompok Thaifur. Ketua kelas (Kuswanto) adlah siswa  yang tulus dan selalu sedia untuk membantu bapak/ibu guru yang membutuhkan bantuannya. Keluguannya dna sikapnya yang sellau mengalah sering dijadikan bahan gurauan di dalamkelas. Ketika dijadikan sebagai model suami yang akan melakukan program bayi tabung Kuswanto hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Sementara Fartin yang dijadikan sebagai pasangan (istri) Kuswanto sangat kaget sebab dia sedang berdiri di depan membantu presentasi yang dilakukan Thaifur. Cerita berlanjut wanita yang dipinjam rahimnya adalah Maria Husnul, siswa yang  aktif didalam kelas dan kalau berbicara atau memberikan penjelasan bicaranya amat cepat. Diam tetapi ketika diberi kesempatan menyampaikan gagasannya, seperti senapan yang memuntahkan peluru.
Tawa kelas tidak bisa dibendung karena anak yang lahir dari program bayi tabung itu ternyata dalam slide dimunculkan kembali wajah Kuswanto, menegaskan bahwa anak yang dilahirkan mirip dengannya. Maka, ketika berlanjut pada sesi tanya jawab,terjadi diskusi yang sangat aktif. Beberapa siswa menanyakan aspek hukum dari kontrak rahim dari program bayi tabung. Serta status anak yang lahir dari seorang perempuan yang menerima titipan embrio,  sementara ibu yang memiliki sel telur tidakikut mengandung. Bagaimana status kedua ibu tersebut?  Diskusi yang sangat hidupdan menarik.
Sajian yang sangat menarik. Suasana belajar jadi hidup dengan berbagai pertanyaan yang muncul. Ketika siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam belajar banyakhal yang bisa diperoleh.  Cara-cara kreatif yang disampaikan siswa adalah pengalaman yang sangat berarti dalam pembelajaran dan dapat diadaptasi untuk menerangkan materi yang lain.
Pengalaman belajar yang menguatkan indiaksi bahwa latar belakang pengalaman peserta didikyang  berbeda menjadisesuatu yang menarik saat disampaikan di hadapan teman-temannya. Bahwa menyelami pengalaman yang dialami peserta didik menjadi modal bagi guru untuk  memasuki dunia mereka dan dibawa pada perkembangan pengetahuan yang tengah dipelajari. Pengalaman belajar yang menegaskan keunikan dari peserta didik , mereka menjadi cerdas dengan keunikannya. Mereka yang cerdas verbalistik dan visual akan menyukai pelajaran cara bercerita (verbal) dipadukan dengan gambar. Bayi Tabung “Thaifururrahman”. Salam kreatif,(Hidayat Raharja)
18 Februari 2013.

Tidak ada komentar: