Translate

Minggu, 25 Maret 2012

Menulis: Pengalaman, Impian, dan Perubahan

Realitas kehidupan menunjukkan bahwa pada umumnya orang bekerja tidak semua berhubungan dengan keilmuan (kecakapan akademik) yang dimilikinya. Dari beberapa pakar menyebutkan bahwa hanya 20 % dari keilmuan yang diperoleh dalam persekolahan atau perkuliahan diterapkan di lapangan kerja. Sedangkan 80 % keilmuan mereka dalam pekerjaan diperolehnya dari pengalaman dalam pekerjaan dan kehidupan. Juga dalam kemampuan menulis,tidakadahubungannya dengan banyak dan sedikitnya teorimenulis yang dikuasainya.

Menulis sebagai aktivitas atau keterampilan tidak ditentukan oleh seberapa banyak penguasan teori menulis, tetapi lebih banyak ditentukan oleh pengalaman atau pembiasaan. Menuliskan pengalaman adalah hal yang banyak terekamdalam memori otak atau pemikiran. Pengalaman baik atau buruk, sebuah pengalaman yang dimilikimoleh setiapdan memberikan kesan yang amat mendalam. Pengalaman baik akan mmeberikan kenangan yang tidak akan pernah habis untuk dibuka, sementara pengalaman buruk juga akan sulit dihilangkan karena goresan yang mendalam di dalam hati.

Kedua pengalaman tersebut bila diungkapkan,diceritakan ke dalam sebuah tulisan akan banyak memberikan detail cerita dan pengalaman yang dialami.ha lbaik, hal yang sangat menyenangkan sehingga bisa diungkap dan diceritakan secara menarik,dan menuliskannya dengan rasa menyenangkan. Sedangkan menuliskan pengalaman buruk,juga akan banyak memberikan cerita atau ungkapandan menjadi ruang pelepas beban yang selama ini mengganjal dalam pikiran. Beban menjadi lebih ringan, tersebab unek-unek tersebut telah terlontar dalam tulisan.

Beberapa pengalaman di masa lampau para penulis, menjadi sesuatu yang menarik ketika diungkapkan kembali dalam sebuah kisah yang diolah secara menarik. Ayat-ayat Cinta Karya Habiburrahman el Zirazy, adalah karya novel yang dilatAr belakangi oleh pengalamannya saat menempuh studi di Universitas al-Azhar – Kairo. Sebuah hasrat yang juga diniatkan untuk mengisi kekosongan bacaan remaja yang saat itu banyak diserbu oleh bacaan teenlit yang berasal dari terjemahan bahasa asing.

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah sebuah pengalaman kongkret Andrea di masa sekolah dasar dan menengah di Belitong. Sebuah rekaman pengalaman pendidikan dengan segala keterbatasan fasilitas dan banguan gedung sekolah yang hampir ambruk.Tetapi pengalaman berinterkasi dengan bu Muslimah dan Pak Harun sebagai Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah menanamkan dan menumbuhkan semangat yang tak penah surut dalam impiannya.

Buku yang semula ingin dipersembahkan sebagai rasa terimakasihnya keada Bu Muslimah,diam-diam dikirimkan oleh salah seorang temannya kepada penerbit komersial.Kopi buku yang diserahkan menarik minat penerbit untuk mencetak dan memperdagangkannya. Buku Laskar Pelangi menjadi best seller.Sebuah penglaman nyata nyata dan diolah secara menarik dalamsebuah novel mampu memberikan inspirasi bagi jutaan orang pembaca.Betapa dahsyat sebuah pengalaman ketika diungkapkan dalamsebuah tulisan.Pengalaman tersebut bukan hanya menjadi pengungkap kenangan tetapibisa memberikan inspirasi bagi jutaan orang.

Tetsuko Kuroyanagi menuliskan novel “Gadis Cilik di Tepi Jendela” adalah tulisan yang mengungkapkan pengalaman diamsa kecil.Pengalaman ketika dirinya dikeluarkan dari sekolah karena dianggap nakal dan tidakbisa diatur. Hanya sekolah dasarTomo Gakoen dengan bapakKobayasi sebagai kepala sekolah. Sebuah penerimaan, yang membuka kesadaran,semangat dan impiannya untukmenjadi orang yang berhasil atau sukses. Pengalaman belajar tersebut kemudian diungkapkan dalam sebuah tulisan yang dibukukan dan disebar keberbagaipelosok dunia. Tulisan yang menginspirasi jutaan orang pembaca di berbagai negeri.

Betapa bermakna sebuah pengalaman yang diungkap, memberikan banyak inspirasi dalam menjalani kehidupan.Pengalaman tersebut lebih bermakna ketika dituangkan ke dalam sebuah tulisan atau berbentuk buku . Sebab, tulisan bisa mempengaruhi sesorang untuk merealisasikan bacaannya dalam imaji mereka.Imaji yang akan membangun impian baru, akan menggerakkan pembaca untuk melakukan perubahan. (Hotel Utami Sidoarjo, 25 Maret 2012)

Tidak ada komentar: