BAB I
Pendahuluan
Menulis
artikel ilmiah adalah suatu tuntutan kebutuhan profesi bagi seorang guru
(PermendiknasNo.35 Tahun 2010: 45-46). Selain karena tuntutan profesi,
aktivitas yang dilakukan guru memberikan banyak pengalaman yang pantas untuk
ditulis. Setiap hari guru berhadapan dengan tema pembelajaran yang berbeda untuk disampikan kepada peserta
didik. Interaksi antara guru dengan peserta didik dengan berbagai persoalan
yang beragam merupakan sebuah pengalaman yang akan memberikan banyak informasi
atau permasalahan yang bisa diangkat dalam sebuah penelitian atau pun dalam
sebuah artikel berupa gagasan ilmiah.
Namun
tidak semua guru sempat menuliskan pengalamannya, karena, pertama memang tidak pernah menyempatkan diri untuk menuliskannya
dengan berbagai kesibukan yang menyita waktu. Kedua, guru tidak tahu dari mana akan memulai menulis. Ide yang
tertimbun saban hari kian menumpuk dan kian membingungkan apa yang akan
ditulis. Ketiga, latar belakang
budaya yang dimiliki guru umumnya adalah budaya lisan atau budaya tutur, sehingga
guru lebih fasih menyampaikan pengalamannya dengan bercerita daripada
menuliskannya.
Menulis
adalah sebuah tuntutan atau kewajiban sebab dalam kitab suci ayat pertamakali
yang diturunkan menyampakan Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan (QS.96:1). Suatu perintah untuk membaca baik secara tekstual atau pun
secara implisit
terhadap alam semesta. Perintah membaca
adalah sebuah kewajiban untuk mengakses informasi atau ilmu yang akan menjadikan manusianya pengetahuan bertambah dan kehidupannya akan berubah.
Perintah membaca ini juga beriringan dengan adanya beberapa ayat dalam kitab
suci yang menegaskan bahwa ayat-ayat yang terbentang dalam kehidupan ini akan
menjadi bahan renungan bagi manusia yang memanfaatkan akal dan hatinya. Sebab, Manusia
memiliki kemampuan berfikir,menelaah, dan menyikapi suatu permasalahan .
Pramudya dalam bukunya Bumi Manusia
bertutur bahwa seorang ilmuwan yang cerdas jika tidakbisamenulis,makadia
tidakakan bisamengabadikan tulisannya. Dia tidak bisa berbagi gagasannya dengan
masyaralkat luas, karena tidak bisa menuliskannya. Serta menurut Nirwan
Dewanto, ditegaskan menulis yang baik butuh bacaan yang baik pula. Dalam sebuah
kesempatan Kurnia Efendi (2010)salah seorang penulis kreatiif di Indonesia menjelaskan
bahwa saat menulis ada dua buku utama yang dia butuhkan, yaitu Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) dan buku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Maka dalam kesempatan ini
kami akan mengajak dan memotivasi guru
untuk menulis. Sebab hanya dengan menulis guru bisa mengabadikan dan
berbagi pengalaman dengan orang lain. Suatu kesempatan untuk berbagi pengalaman
dari mana akan memulai menulis, apa saja isi dalam sebuah artikel ilmiah dan bagaimana cara mempublikasikan tulisan yang telah
dibuat.
BAB II
ETIKA MENULIS
Membuat tulisan atau
artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan yang mempersyaratkan
kaidah-kaidah ilmiah. Tulisan yang dibuat mengikuti aturan baku,aturan ilmiah
yang telah ditetapkan. Baik aturan mengenai sistematika tulisan mau pun bahasa yang dipergunakan. Biasanya
diikat dengan aturan sistem yang ketat dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah atau
keilmuan (Fathiyah,2012).
Sebuah artikel ilmiah
memiliki ciri ejaan yang dipergunakan merupakan ejaan yang disempurnakan, sehingga
bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Namun formalitas tersebut tidaK
harus menjadikan tulisan kaku dan sulit dimengerti oleh pembaca atau orang
lain. Perlu pula dipertimbangkan artikel
ilmiah dengan sistematikanya seharusnya mempermudah pemahaman bagi pembaca serta terasa enak untuk
dibaca. Hal semacam ini akan diperoleh dari banyaknya pengalaman
menulis,semakin sering menulis akan semakin fasih untuk membuat tulisan yang enak dibaca dan dirasa perlu. Sebab
menulis bukan hanya sekedar bakat tetapi adalah keterampilan semakin sering
berlatih menulis akan semakin mahir membuat tulisan atau artikel (Nasir,2010:5)
Jika tulisan yang dibuat
diperuntukkan untuk penerbitan, maka perlu diperhatikan teknik penulisan yang
disarankan oleh penerbit, jurnal atau majalah ilmiah. Setiap jurnal memiliki
aturan (gaya selingkung sendiri) namun secara umum memuat tentang judul, anak
judul, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.
Setiap jurnal memiliki kebijakan
redaksional yang khas atau berbeda. Maka aturan dan ketentuan yang ada harus
dipatuhi oleh penulis.
Sebagai artikel ilmiah, maka
tulisan yang telah disusun harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah dan tidak melanggar
etika ilmiah. Kutipan dalam tulisan harus jelas sumbernya dan dicantumkan
sumber kutipannya. Jujur, adalah hal penting dalam sebuah artikel ilmiah. Bahwa
apa yang ada dalam tulisan benar adanya,tidak ada fabrikasi data, yaitu data
tersebut sebenarnya tidak ada,namun dibuat nyata adanya. Selain itu data yang
ditampilkan bukan hasil manipulasi, data yang ditampilkan dimanipulasi
disesuaikan dengan keinginnan penulis. Misalnya, karena data yang diperoleh
dari lapangan tidak sesuai dengan keinginan penulis untuk mendukung kepada
hipotesanya,maka dilakukan manipulasi sehingga membenarkan asumsi yang telah
disusun penulis.
Berkembangnya dunia teknologi
informasi, dunia dibanjiri artikel, mulai
dari artikel yang sekedar mendeskripsikan sebuah peristiwa sampai kepada
artikel yang memperbanyak tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya.
Artikel oplosan dengan mengkloning tulisan dari berbagai macam tulisan atau
jurnal adalah sebuah keniscayaan di antara limpahan dan banjir informasi. Hal
ini bisa dihindari jika penulis memiliki kepekaan untuk menghargai karya orang
lain serta bisa bersikap kritis terhadap setiap tulisan. Sehingga mencaripeluang menulis persoalan yang belum
ditulis oleh orang lain. Mengambil tulisan, kata-kata,kalimat, teks orang lain tanpa mencantumkan sumbernya adalah perilaku plagiarism. Perilaku yang harus dihindari oleh seorang
penulis.
Kapan dan Apa yang harus
ditulis?
Kapan? Segera. Tulis segala
sesuatu segera setelah - memulai pengamatan atau penerapan atau setelah
melakukan penelitian. Setiap pengalaman mengajar atau pribadi atau berinteraksi dengan peserta didik dalam pembelajaran
adalah hal unik dan ada sesuatu yang menarik
untuk ditulis (Suryabrata, 2010:15). Tuliskan pengalaman-pengalaman itu sebagai
suatu data atau dokumen yang ditemukan pada saat berinteraksi di dalam pembelajaran. Temuan ini
akan menjelaskan apa perencaaan
yang telah dilakukan,metode dan pendekatan apa yang dipergunakan, apa media yang digunakan dan
bagaimana interaksi serta respon peserta didik pada saat pembelajaran.
Bisa juga gagasan baru hadir
ketika selesai membaca laporan hasil penelitian atau membaca teori pembelajaran
dan semacamnya dan berbeda ketika dibandingkan dengan apa yang ditemukan di dalam pembelajaran. Bisa juga tulisan
berisi mengenai perpaduan antara teori yang dibaca dengan data hasil penerapan yang dilakukan dalam
pembelajaran.
Apa yang harus ditulis?
Hal-hal baru yang ditemukan
dalam pembelajaran adalah sesuatu yang patut untuk ditulis atau
didokumentasikan sebagai pengalamaan belajar yang bisa dibagikan kepada orang
lain di waktu dan tempat yang berbeda. Hal baru bisa ditemukan jika guru
memanfaatkan kearifan lokal atau lingkungan sekolah sebagai bagian dari pembelajaran.
Kearifan lokalsetiap tempat berbeda sehingga bila dipergunakan dalam pembelajaran maka akan menimbulkan sebuah interaksi yang unik dan menarik.
Keragaman
budaya dan sosial budaya masyarakat Indonesia memberikan peluang untuk melakukan pelbagai inovasi
dalam pembelajaran. Materi pembelajaran berserakan di sekitar kita, akan diapakan untuk bisa menjadikan pembelajaran yang optimal dan
menarik serta mempermudah siswa belajar.
Tuliskan hal-hal mendasar yang
melatar belakangi penggunaan
lingkungan sekitar, kearifan lokal, sosial budaya masayarakat setempat sebagai
sumber atau media pembelajaran. Perbaikan apa yang akan dilakukan juga tujuan
yang ingin dicapai harus dipaparkan dengan jelas. Penjelasan terhadap hal-hal yang sudah dikerjakan,
hasil-hasil utama penelitian (yang baru) dan pembahasannya serta Kesimpulan
Hasil, Pembahasan dan Kesimpulan
Data dari hasil pengamatan atau interaksi di dalam kelas saat
pembelajaran merupakan sebuah fakta yang bisa dipergunakan untuk bahan
bandingan dengan teori pembelajaran yang ada apakah sesuai dengan teori yang
ada atau ada perubahan. Perlu dijelaskan jika misalnya terdapat perbedaan
dengan teori-teori yang ada. Dalam
pembahasan perlu diuraikan mengenai sebab dan akibat sebuah data hadir dan dikalrifikasikan
dengan permasalahan yang telah dikedepankan di bagian awal tulisan
(Nasir.2012)
Jika berhasil mengembangkan
model/metode baru, maka perlu dijelaskan seberapa baik model tersebut
bersesuaian dengan data dalam literatur. Apakah data yang diperoleh tersebut
mampu memperkaya terhadap hasial penelitian sebelumnya atau memiliki hasil yang berseberangan dengan penelitian sebelumnya.
Hasil pembahasan dengan
mengurai permasalahan serta penemuan-penemuan penting yang diperoleh dituangkan dalam kesimpulan. Jawaban atas
permasalahan yang dikemukakan di pendahuluan. Sehingga kesimpulan yang dibuat
merupakan simpul dari pembahasan permasalahan yang ada di bab pembahasan. Jika
masalahnya ada dua, maka minimal simpulannya ada dua, berhubungan dengan permasalahan.
BAB
III
Jenis
Artikel Ilmiah dan Publikasinya
Artikel ilmiah ada dua macam
yaitu: (1) artikel hasil penelitian, sebuah artikel yang bersumber dari laporan hasil penelitian.
Untuk jenis ini tulisan merupakan ringkasan dari sebuah laporan hasil
penelitian dengan tetap membuat sistematika sebagaimana dalam tulisan ilmiah.
Judul karangan, baris kepemilikan (nama penyusun), abstrak yang berisi
ringkasan dari seluruh hasil penelitian kemudian isi atau tubuh teks, dan
bagian terakhir adalah bibliografi atau daftar pustaka.
(2) Artikel non penelitian merupakan
artikel yang berisi pemikiran-pemikiran, argumentasi, maupun pendapat penulis
dengan dukungan sumber-sumber ilmiah.
Tubuh atau Teks Secara Umum mengikuti pola IMReD
(Fathiyah,2012),yaitu: Introduction(Bagian Awal) memuat pendahuluan,
berisi latar belakang munculnya permasalahan penelitian atau pemaparan artikel
dengan dukungan teori. Juga dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian atau artikel; M(methods),
untuk artikel hasil penelitian
menjelaskan bagamana penelitian dan apa yang sudah dilakukan. Untuk
artikel non penelitian bagian ini dapat diisi subjudul yang memdukung pemaparan
judul; R (results), hasil, untuk artikel penelitian didalamnya memaparkan hasil penelitian yang diperoleh.
Sedang untuk artikel non penelitian menjelaskan pemikiran yang dikembangkan dari
uraian permasalahan dengan berbagai kajian literatur yang dipergunakan. Uraian
analisis permasalahan harus relevan dengan judul; D (discussion), pembahasan, untuk
menjelaskan makna yang terungkap dari hasil penelitian atau pemikiran penulis,
bagaimana kaitan dengan pendapat yang berlaku di kalangan ilmuwan, dan apa
simpulannya. Dalam bagian ini akan muncul gagasan- gagasan baru pemikiran
penulis atau peneliti.
Publikasi hasil Penulisan Artikel Ilmiah
Tulisan atau artikel ilmiah dapat dipublikasikan dalam
jurnal ilmiah yang ada di tingkat kabupaten atau pun di tingkat provinsi baik
yang sudah ber ISSN atau pun yang belum.
Sedangkan jurnal tingkat nasional dit-i jurnal tersebut telah terkareditasi
dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Masih terbuka bagi artikel ilmiah
yang dimiliki untuk diringkas lagi menjadi 4 sampai lima halaman dijadikan
bentuk tulisan ilmiah populer.
Dalam pengiriman artikel tersebut perlu diperhatikan
persyaratan dan kebijakan redaksional yang ditentukan oleh setiap penerbitan.
Apabila naskah tidaksesuai dengan ketentuan redaksi,meski naskah bagus akan
ditolak oleh redkasi.
BAB
IV
PENUTUP
1. Menulis adalah
aktivitas yang membutuhkan tindakan
bukan hanya pemikiran,sehingga beregeralah menulis artikel. Menulis sebuah
keterampilan yang menbutuhkan latihan dan kesungguhan,semkain sering berlatih
menulis maka akan semakin mahir membuat artikel
2. Diperlukan keberanian
untuk memulai menulis . Jangan takut
salah, sebab setiap penulis pasti merasakan adanya kekurangan ketika membaca
kembali tulisan yang telah diselesaikannya.
3. Perlu dilakukan editing
sebelum artikel dipublikasikan.
Daftar Pustaka
-----------.2011. Permendiknas
Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan –
Kemendiknas.
Efendi,Kurnia. 2010. “Workshop Penulisan Buku Nonfiksi”, Jakarta: Pusat Perbukuan dan
Kurikulum – Kementerian Pendidikan Nasional.
Mudasir,2012. Sweat,
Tears and Publication: Beberapa Tips dan Strategi dalam Penulisan Artikel Ilmiah - Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Nasional. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia, 29 November
Nasir,Zulhasril,Ph.D. Menulis untuk
Dibaca: feature & kolom. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Fatihyah, Nur Kartika. 2012.Pengantar PKI.ppt - bk2009.files.wordpress.com/2012/10/pengantar-pki.ppt
diunduh pada 5 Maret 2014 22.49
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali
Pers.
Yayasan Penyelenggaran Penterjemah Al-Qur’an, 1986. Al
Quran dan Terjemahnya,Jakarta:PT Intermasa
Penulis: Hidayat Raharja
Anggota Redaksi Majalah Ilmiah " QUANTUM"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar