Peserta Lomba Cipta Puisi tingkat SMP FLS2N Sumenep |
Puisi, sebuah karya kreatif yang melibatkan pengalaman empiris, literer dan perenungan
atau kontemplasi pengarang.
Sehingga sebuah puisi
adalah sebuah endapan atau padatan kristal di dalamnya tersimpan aneka informasi dan pengalaman dengan
berbagai tafsirnya. Sebuah pengalaman estetik penyair yang menyimpan berbagai
tafsir .
Maka, ketika berhadapan dengan
puisi kita akan berhadapan dengan sebuah
endapan informasi yang saling berkait dengan aneka informasi dan peristiwa yang
terselubung dalam. Informasi yang akan mempengaruhi pengalaman pembaca untuk memberikan tafsirnya. Shelley mengemukakan
bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita. Wordworth mempunyai gagasan bahwa puisi
adalah pernyataaan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau
diangankan. Di sinilah sebuah pertaruhan sebuah puisi apakah akan
berhasil sebagai puisi atau akan gagal sebagai sebuah informasi yang tak
mengemban nilai-nilai estetik dan puitikal.
Nilai
estetik sebuah puisi dapat dimaknai dari pilihan diksi yang membangun tubuh
puisi, irama atau ritme puisi. Sebagai
sebuah pilihan yang unik untuk menjadikan sebuah puisi hidup dan berbeda dari
yang lain. Maka, tidak berlebihan ketika
puisi dijadikan sebagai salah
satu bagian lomba pada FLS2N untuk siswa
SMP di Sumenep tahun 2014.
Mengamati
karya-karya mereka yang masih berusia 12-14 tahun, sangat menarik karena,
terlihat kesederhanaan ungkapan mereka dan kadang sangat terasa klise. Saat
berbicara mengenai nilai karakter bangsa, maka yang bermunculan
kata-kata pahlawan, bangsa, perjuangan, pelestarian budaya. Hanya ada satu-dua
orang siswa yang pilihan katanya lebih variatif .
Kasi Kesiswaan Dikmen Bersama Dewan Juri saat pembukaan lomba cipta puisi tingkat SMP FLS2 N tahun 2014 |
Memang puisi
tidak untuk menjadikan peserta didik untuk menjadi penyair, tetapi memperkaya
pengalaman batin mereka sehingga bisa meningkatkan kemampuan apresiasi,dan
kepekaan mereka terhadap puisi dan lingkungannya. Pengalaman penciptaan puisi
yang akan menyadarkan peserta didik akan proses berkarya dan proses kreatif
penciptaan. Kepekaan akan proses berkarya bahwa setiap karya dihasilkan sebuah
pemikiran, perenungan sehingga setiap hasil karya adalah sebuah hasil kerja
yang harus diapresiasi. Bahwa proses kerja mereka adalah “kerja keras” yang
patut untuk diapresiasi.
Proses
kreatif sebagai pengalaman yang akan menyadarkan mereka akan proses kerja yaang
melibatkan pikiran dan perasaan untuk mengungkapkan pengalaman empiris yang
diolah dalam batin mereka,sehingga mengalami proses kontemplasi dan mengubah
pengalaman-pengalaman empiris sebagai pengalaman batin dan dituangkan
kembali dalam bentuk kata-kata.Puisi.
Memasukkan
pengalaman dalam puisi memerlukan kejelian dan keberanian sehingga menjadi
sebuah teks puisi yang utuh dan menarik, sebagai pengalaman pribadi yang
bermakna pula bagi orang lain. Persoalan-persoalan sederhana dalam lingkungan
dan penglaman hidup mereka sebagai bahan mentah yang diolah dalam puisi.
Hal-hal biasa dan kemudian menjadi tak biasa.
Boneka
yang Terlupakan
Oleh:
Eksanti Amalia KW
Ning-Nang
Ning-Nong
Ning-Nang
Gong
Gong
Gong
Alunan bonang,saron,gong
Irmanya berderik tertatih-tatih
dalam besi tua
karatan…
Iramanya
tertatih-tatih
menarik
keluar sang dalang sepuh
di
balik selembar kain putih
dan tak lama Sang Ramayana, Mahabrata
muncul satu-satu
di balutan kain putih lusuh dan jamuran
tergerus Zaman Edan!...
Boneka
kulit putih
habisi boneka kulit coklat
Tanpa Ampun!...
Boneka kulit coklat bersujud, bertafakur memohon welas asih
bak seorang budak-budak TKI
Namun nurani boneka kulit putih tertutup,terkunci
bagai ilalang yang berdiri tegap
Mahabarata pun ditumbangkan oleh
“Brad Pitt” dalam “Wold War Z”
Ramayana pun terlena oleh
“Shin Min Ah” dalam
lakon “My Girlfriend is Gumiho”
Ning-Nang
Ning-Nong
Ning- Nang
Gong
Gong
Gong
Falsafah hidup terkubur hilang
tak ada yang berziarah
tak ada yang peduli
lusuh, jamuran
tergerus Zaman Edan!...
Ning-Nang
Ning-Nong
Ning- Nang
Gong
Gong
Gong
Dimana lagi aku harus mencari?
di kotak-kotak tua itu kah?
atau lewat tuturan sepuh bergigi ompong?
atau hanya dimensi sepuh berkulit keriput saja?
Tragis!
Dan
boneka kulit coklat itu pun
berlalu…
berlalu…
Ning…Nang…Ning
Nong…Ning
Nang
Gong…Gong…Gong
Gong…Gong
Gong
………………………………..
Puisi yang sangat menarik, ditulis oleh seorang siswi SMP
kelas 8. Sebuah teks yang menggambarkan pengalaman dan kegelisahannya akan
budaya tradisi,dan nilai –nilai kearifanlokal yang tergeser oleh kesenian pop
dan bintang pop Brad Pitt. Sebuah dunia ungkap yang diangkat dari pengalaman
kultural dan dituangkan ke dalam baris puisi yang berserak memenuhi halaman.
Kegelisahan terhadap kesenian tradisi yang terserak dan tak ada yang peduli
diiringi alunan bonang, saron dan gong
yang kian sayup di tengah kehidupan.
Bahkan kegelisahan itu bukan hanya pada kearifan lokal, namun
juga terhadap dasar negara dan kehidupan
berbangsa yang kian pudar.
Sajak-sajak
darah Air Mata Indonesia
Karya: Kiska Sari
Bila diserukan sila satu
Tundukkan kepalamu, ketuklah hati nuranimu dan bersujudlah
kepada tuhanmu
Selagi kau masih bisa melakukannya
Sebelumkau berakhir dan berbaring dalam gelapnya bhujukmu
Ketika
diserukan sila dua
Bermunajadlah
kau kepada sesamamu
Laksana angin meniup ilalang
Tanpa ada yang dibedakan
Saat diserukan sila tiga
Berpegangan tangan dan bersatulah
Serukan sebuah suara kemenangan
Bersatulah dalam berpangku tangan
Apabila
diserukan sila empat
Hendaklah
kau bersyukur
Kau
telah dikaruniai seorang pemimpin
Pemimpin
yang telah kau pilih dan punyai
Ketika diserukan sila lima
Berbanggalah kau, kau telah berpedoman pada lima dasar
Lima dasar yang tidak orang lain miliki
Lima dasar yang akan membawamu ke masa yang lebih baik
Tapi…
Kini
semua kian rapuh
Kian
rapuh budayaku
Digerogoti tikus-tikus politik
Tikus-tikus politik yang
tafakur dan durjana
Lihatlah…
Sangsakalaksana mencakar langit
berdiri kokoh pada satu tiang
diperjuangkan oleh ribuan nyawa
takpeduli darah mengalir dari lubang timah
tak peduli keringat dan airmata yang menganak sungai
merah itu semakinluntur dan rapuh
putih itu tak lagi suci, ternodai
terlambatkah?
pernahkah terlintas di pikiranmu untuk
memperjuangkan budayamu?
mengambil kembali apa yang menjadi hakmu….
Kembalikan budayaku yang kian menghilang
bawalah aku kedalam dimensi lain
Akan kuperjuangkan apa yang menjadi milikku
Aku adalah generasi bangsa
Aku adalah darah airmata Indonesia
Sumenep,11
maret 2014
Sajak yang cukup menarik dengan narasi
panjang yang mencoba mempermainkan irama sehingga enak dirasa saat dibaca. Sebuah kegelisahan akan
nilai-nilai dalam pancasilayangs eharusnya melandasi hidup berbangsa dan
bernegara. Namun nilai-nilai itu kian pudar dan menjadi tanggungjawab generasi
muda untuk kembali memaknai- nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata.
Peserta dari SMPK Santo Yosef Sumenep |
Terlepas daripilihan kata yang kadang
terasa denotatif puisi ini menarik
ketika mengurai kembali sila-sila dalam bait-bait puisi. Sila yang biasanya
dibacakan pada setiap upacara bendera di hari senin sebagai teks sakral yang
coba dihadirkan kembali dalam bentuk yang lain tanpa menghilangkan esensi nilai
yang terbalut di dalamnya.
Sebab, dari
sinilah salah satu lorong untuk menarik remaja mengenal budaya bangsanya
dan puisi dalam sebentuk ungkapan-ungkapan dari pengalaman dan harapan mereka.
Sehingga mereka peserta didik yang usianya remaja,bukan sebagai obyek tetapi
sebagai subyek dalam menentukan nasib diri dan bangsanya.Kesadaran untuk tak
bisa menolak Brad Pitt dan Shin Min Ah tetapi juga mampu merumat dan
melestarikan budaya tradisi yang kaya kearifan lokal secara dinamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar