Translate

Senin, 24 Maret 2014

Cipta Puisi dan Lompatan Puisi

Oleh: Hidayat Raharja
Peserta dari Ponpes Al-Amien- Prenduan

Tak ada yang menarik dalam sebuah lpmba cipta puisi? Tidak juga. Semua karya sangat menarik dengan kesungguhan kerja yang luar biasa. jika hasilnya belum maksimal  barangkali,  karena faktor kebiasaan atau  habit. Dapat dipastikan para peserta lomba cipta puisi jarang membaca karya-kara atau buku puisi yang bagus. Buku bacaan mereka sangat  terbatas, sehingga puisi-puisi yang mereka hasilkan sangat sederhana. Pada saat akan mengungkap mengenai  karakter bangsa, maka  bermunculan kata-kata  pahlawan, bangsa, pejuang, pengorbanan.kata-kata yang mengungkung dan membuatnya tidak berani mencari alternatif.
Menulis puisi adalah  sebuah kebutuhan,  pembiasaan yang harus dilakukan secara kontinyu sehingga terampil dalam pilihan diksi dan konstruksi puisi. Kebiasaan membaca, akan memperkaya pengalaman literer. Pengalaman yang akan memperkaya  wawasan kepada karya.
Judul adalah  hal pertama yang akan mengajak pembaca untuk  menikmati puisi. Judul laksana bungkus yang mencerminkan isitulisan. Ternyata takmudah. Betapa susah membuat judul puisi. Jika dibandingkan dengan judul lagu,  masih banyak yang lebih menarik judul lagu.  Hanya ada beberapa karya yang mencoba mengangkat local genius.

Senandung Kampung Cakalan
Karya:
Dimas Candra Sugiarto

Aku tandai waktu,
Yang kutoreh di atas pasir pantai
Kau sampaikan syair pada ujung daun
Bsiikan tembang  pada kulit pohon yang mengelupas
Senandung kampong cakalan,
Tepuk tangan bocah rimba,
Jauh dari bising tape dan televise

Aku tandai waktu
Pada busa ombak
Bercerita moral bocah garam
Yang luput gelombang bencana,
Tertutup hutan dan ladang jagung
Abadi bersama batu karang

OJUNG
Karya:
Erika Meidini  Widya Agustin

Aku lihat anak nelayan kemarin petang
Sehabis bergulat lumpihkan angin dan gelombang
Mendayung sepike bibir pantai
Kaki terbalut pasir gontai
Di matanya mencicir garam

Di bopong punggung bawah sesajen harap rindu
Sebab darahnya moral sisa jaman batu menggumpal beku
Menolak kabur demi selamatkan anak cucu
Rokati  tanah,dulu iamasih memerah kulitnya

Berbondong mengawal senja hari kelima
Membelai asta-asta kakek mereka
Usirkan cumbu canda bala bencana yang buta
Terbangkan ribu janji mesra  buat Sang Pencipta

Aku meronta di atas sajadah lusuh
Pada hamparan langit tak berbatas
Hutan-hutan tundukkan kepala
Mengamini lontaran mantra Tuhan orang desa

Sodorkan hadiah setalam jajan rupawan
Bukan aroma sengit televisi  zaman sekarang
Atau bahkan bisik lantunan tape usang

Tarian topeng hibur nisan di bukit keramat
Berjingkrak kalahkan lawan
Dicacah!
Berdarah!
Bersembahyang dekat eyang-eyang kita

Betapa kaya budaya yang kita miliki; budaya agraris, pesisir, perkawinan, ritual keagamaan, kelahiran, kematian, selamatan bumi, petik laut,mauludan, syawalan,dan masih banyak yang lain. Hamparan bahan baku kreatifitas untukdiolah menjadi bahan puisi yang akan kita bangun.  Maka keterlibatan dalamkehidupan yang nyata, adalah pengalaman yang sangat bermakna untukmemperkaya batin serta memperkaya wawasan kebudayaan yang akan mewarna hidupdan karya.
Semburan peristiwa di sekitar adalah pernik-pernik yang berletupan ke dalam benak dankadang memantik api kreatifitas menyala dan membakar semangat. Kreatifitas yang  meletupdalam ruang dan waktu  seabgaipercik-percik peradaban yang menaburi keragaman karya  ditengah gempuran gaung globalisasi yang berwarna-warni dan membutakan mata batin pada keunikan dan kekanekaan di sekeliling.
Puisi adalah persitiwa yang diciptakan penyair dalam sebuah raung kreatifitas yang dibuatnya nyata. Sebuah ruang ideal bagi dunia yang kacau. Sebuah penyeimbang bagi hidup yang timpang. Tidak ada tugas semuliapuisi untuk memulikan hidupdan manusianya, alam dan seisinya. Hanya  dengan memuliakan puisi akan mampu menggerakkan semesta tubuh, semesta batin yang merangkum jagad raya.
Maka puisi akan beriring dengan waktu. Dia akan menandai perputaran setiap peradaban dan bahkan tak tertutup kemungkinan melapuinya. Puisi-puisi kekal  yang dihasilkan orang-orang pilihan. Adalah puisi-puisi yang merekammasla lalu dan masa kini namun juga masih memiliki aktualitas dan utilitasnya di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar: