(Pengembangan Lifeskill Mata
Pelajaran Biologi)
Oleh:Hidayat Raharja
Suasana Kelas Saat Kegiatan Kerja Seni Fosil di Kelas XII IPA 4 | SMA Negeri 1 Sumenep |
Pembelajaran evolusi
adalah pembelajaran yang sangat menarik. Sampai saat ini menjadi materi yang
kerap menimbulkan perdebatan antar siswa saat materi tersebut disajikan dalam pembelajaran. Beberapa fakta yang dijadikan petunjuk adanya evolusi
makhluk hidup mulai mengalami guncangan dengan temuan-temuan baru dalam dunia
pengetahuan. Namun demikian sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, evolusi tetap
menarik untuk dipelajari, sebagai sebuah pengetahuan yang di dalamnya
mengandung nilai-nilai yang dapat menumbuhkan karakter peserta didik.
Fosil Reptil - Karya Bima Nugraha |
Evolusi sebagai sebuah konsep merupakan materi yang
memberikan pemahaman bagi peserta didik mengenai sebuah perubahan yang berlangsung
secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. Tahapan yang kerapkali menyadarkan
kita terhadap sebuah proses sebelum sesuatu terjadi atau terbentuk. Pemahaman
mengenai proses terbentuknya suatu makhluk hidup melalui tahapan-tahapan secara
runtut.
Penyampaian konsep evolusi merupakan beberapa cara untuk
menumbuhkan minat belajar peserta didik serta bisa mengembangkan aspek –aspek
psikomotorik, sosial relijius dan kecakapan hidup dengan memberikan nilai
tambah pada limbah kertas yang ada di lingkungan sekitar. Di antaranya pada
saat melakukan studi tentang fosil dengan membuat karya seni fosil untuk
menganalogikan proses terbentuknya fosil sebagai salah satu fakta adanya
amkhluk hidup di masa silam serta dijadikannya sebagai salah satu petuntuk adanya
evolusi makhluk hidup.
Pembuatan kerja seni fosil dengan memanfaatkan limbah kardus
merupakan salah satu upaya untuk memudahkan pemahaman siswa mengenai
terbentuknya fosil di alam. Sekaligus memberikan kecakapan dalam mengolahlimbah
kardus menjadi produk yang memiliki nilai tambah; baik dari segi fungsi dan
estetika.
Dalamkegiatan ini hanya dibutuhkan paku serta kardus bekas.
Pola atau bentuk fosil yang dibuat bisa dilakukan dengan mengunduh aneka gambar
fosil yang diinginkan internet dan kemudian dicetak di selembar kertas. Hasil
cetakan (print out) ditempelkan diatas kertas kardus yang telah dipersiapkan
(ukuran 20X25 cm). Setelah itu, peserta didik melakukan sayatan dan goresan di
atas gambar yang ditempelkan sesuai dengan keinginannya dengan harapan nantinya
cetakan fosilnya bagus untuk dinikmati secara visual. Goresan paku akan
memberikan efek yang beragam di atas permukaan kardus, tergantung kepada cara
dan posisi paku saat digoreskan. Dari hasil kerja terlihat, jika posisi paku
tegak lurus kerapkali mengakibatkan kertas kardus robek. Namun jika posisi paku
agak miring, maka goresan yang dihasilkan lebih rapi.
Saat peserta didik mulai bekerja, mereka kebingungan karena sebelumnya belum
pernah melakukan kerja seni semacam ini. Namun ketika diberikan contoh cara
menggores dan mencungkil permukaan kardus, mereka menemukan keasyikan
tersendiri. Mereka mulai fokus pada obyek fosil yang akan dikerjakan. Mereka
yang bisamelukis langusng menggambar obyekdi atas permukaan kardus, sedangkan
yang tidak bisa menggambar menempelkan hasil printout gambar fosil di atas
permukaan kardus lalu menggoresnya.
Kelas jadi gaduh oleh aktivitas dan respon peserta didik
terhadap pekerjaannya. Mereka saling melihat, membandingkan dan saling menilai.
Ketika mereka saling berselisih, saya hanya mengingatkan bahwa kerja seni ini
bukan semata untukmenghasilkan karya yang bagus, tetapi menekankan pada sebuah
proses kerja bagaimana fosil bisa terbentuk di alam. Apapun hasilnya adalah bagus dan amat bagus. Sebab, seperti itu fosil terbentuk di alam,dipengaruhi
oleh berbagai kondisi dan bentangan
waktu yang lama. Ada yang utuh terbentuk ada sebagian, bahkan tidak sedikit
yang gagal terbentuk karena kondisi lingkungan kurang menguntungkan.
Waktu 60 menit berlangsung, ada beberapa peserta didik yang
menyelesaikan pekerjaannya. Meraka menyerahkan hasil kerjanya dan menjelaskan
wujud fosil yang dikerjakannya. Dari beberapa karya yang terkumpul, ada aneka jenis fosil yang
dikerjakan siswa,antara lain Ikan,
Reptil, Serangga, dan Mamalia. Karya-karya yang cukup unik, sebab mereka
bukan hanya membuat tetapi sambil memahami proses pembuatan fosil dengan analogi gambar fosil
umpama bangkai organisme yang ada di
batuan bumi dan saat menggores gambar diatas kardus adalah rentang waktu batuan
bumi memproses bangkaimenjadi fosil. Apa pun bentuk hasil akhir adalah laksana
terbentuknya fosil di batuan bumi. Ada bentuk yang utuh sempurna dan ada bagian
yang hilang tak terbentuk.
Ikan - Karya Fatimah zahra |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar