Translate

Selasa, 28 Oktober 2008

NARASI PENDIDIKAN, MORAL DAN MASA DEPAN PELAJAR

oleh: Hidayat Raharja *

1.Generasi MTV
Sebuah tayangan mengalir deras dari dunia audiovisual, keriangan dunia remaja (baca: pelajar) , macho, molek dan memamerkan potensi tubuh yang seksi. Arus peradaban yang menggelontor dalam kehidupan anak muda (pelajar), yang kemudian menyeret kaum muda untuk memasuki sebuah zona hiburan, planet mimpi dan khayalan tanpa ada persoalan.
Suatu zona bagi kaum muda yang tidak lagi dibatasi oleh sekat geografis ataupun territorial. Semua saling berdesak, merebut perhatian, dan mencari pengikut. Dunia pendidikan menjadi wilayah eksklusif yang dipenuhi kerumitan dan teralineasi dari kultur masyarakatnya. Dunia pendidikan tidak mampu memenuhi harapan kaum muda untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Maka, dunia mimpi, memberikan ruang ekspresi segala kesumpekan dan kehidupan yang getir untuk segera dilupakan (Sartono:2004).
Sepanjang 24 jam, televisi mengajak kita tertawa, bernyanyi atau meraih impian yang tak terjangkau. Saksikanlah, bagaimana dunia televisi mengajarkan seorang pelajar SMP diajarai caranya berpacaran. Suatu pembelajaran hidup yang ditawarkan oleh sebuah dunia sinema elektronik, yang hadir di tengah-tengah ruang keluarga.
Sejauh mana pengaruh tayangan tersebut terhadap kehidupan pelajar? Sejauh yang ditemukan dalam realitas kehidupan anak muda mulai dari jantung metropolis sampai ke kantong-kantong di pedesaaan. Suatu proses pendidikan yang dahsyat, dan aksesnya demikian hebat mengalir dari nadi kehidupan anak muda.

2. Dunia Pendidikan
Dunia pendidikan merupakan suatu wilayah proses yang menyeluruh, menyangkut aspek pengembangan koginitif, afektif (emosional) dan psikomotorik. Pengembangan seluruh aspek kepribadian, sehingga menjadi manusia yang seutuhnya, Ikhsan ( Nurcholish Madjis, 2001:ix)
Ada riga pilar yang berperan dalam proses pendidikan, antara lain:.
A. Keluarga
Berada dimanakah keluarga kita? Yang mengasuh atau mndidik anak semenjak
daribuaian sampai menjadi besar. Masa depan pelajar amat ditentukan oleh dasar
pendidikan yang diberikan keluarga. Bahwa, sampai usia 12 tahun anak amat ditentukan
oleh keluarganya. Tetapi melebihi usia 12 tahun anak ajkan menjadi milik
lingkungannya.
Lingkungan sangat berperan dalam kepribadian anak.
Keluraga memainkan peran penting untuk memberikan dasar , fondasi nilai-nilai yang akan membentuk kepribadian anak. Dukungan orangtua (material moral, spiritual) merupakan komponen penting untuk bisa mennetukan dirinya sendiri. Rumi pernah mengatkan bahwa,: “anak adalah mata panah, sementara orangtua adalah busur yang akan melesatkan mata penah menuju ke sasarannya”

B Masyarakat
Masyarakat merupakan wilayah yang lebih luas daripada keluarga. Suatu habitat, tempat keluarga tumbuh dan berinteraksi dan bekembang. Didalamnya tersedia dan terserap nilai-nilai yang kemudian menjadi milik anak. Kemampuan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat akan menjadi mata rantai kehidupan pelajar atau anak muda.Kelak, kKe dalam masyarakat anak muda atau pelajar akan kembali. Masyarakat yang baik, ramah, peduli akan berpengaruh terhadap diri dan masa depan pelajar.

C. Sekolah
Schoola, memiliki sejarah buram dalam masa kehidupan kolonial. Sekolah hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan dan bangsa Eropa. Sementara kaum inlander (boemipoetra) hanya boleh sekolah rendahan dan nantinya boleh menjadi pegawai rendahan. Sekolah didirikan di jaman itu untuk menciptakan ambtenar (pegawai negeri)

Hubungan antara sekolah dengan pegawai kantoran merupakan warisan feodal yang sampai kini mencekam dalam persepsi masyarakat kita. Sekolah terseret kepada lembaga pemberi sertifikat dan aneka gelar daripada sebagai lembaga pendidikan yang memberikan pilihan bagi pelajar untuk mampu menentukan dan mengembangkan diri. Sekolah terperangkap ke dalam dunia pengjaran, sehingga perlu meredefinisikan kembali sebagai lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan seluruh aspek kepribadian pelajar.. Suatu lem,baga yang mampu memantapkan dirinya sebagai institusi pendidikan yang berwajah kemanusiaan.
Lalu, bagaimana hubungan antara pendidikan, moral dan masa depan pelajar ? Wouww, fantastis!!!
Bila yang dimaksudkan pendidikan secara meluas (hakikat), maka ketiga pilar penopang pendidikan harus ditegakkan; keluarga. Masyarakat, dan dunia persekolahan. Ketiganya harus bersinergi untuk memanusiakan manusia. Memandang manusia sebagai makhluk yang unik dan spesifik.
Azzumardi Azra (2004) menjelaskan dalam dunia pendidikan (persekolahan), guru dalam masyarakat modern telah bergeser sebagai penjual jasa keilmuan yang digaji oleh negara, sehingga memrak yang secara moral belum dapat dijadikan panutan tetapi memiliki kecakaopan keilmuan dapat menjalani profesi keguruan. Sementara dalam masyarakat tradisional guru lebih menekankan kepada nilai-nilai anutan, yang digugu dan ditiru, lebih dominan daripada aspek keilmuan.

3. Moral
Pelajar, remaja, khilangan figur anutan moral. Sebab, persoalan moral menyangkut aspek perilaku. Di saat pelajar merindukan tokoh anutan, idola yang harus dijadikan tauladan, dunia entertaint menawarkan tayangan tokoh yang atraktif dan memikat, namun miskin nilai-nilai moral.
Dlam perdaban masyarakat globalmondeal,nilai-nilai moral menjadi tuntutan kebutuhan yang harus terintegrasi dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai moral akan memberikan kekuatan bagi anak untuk menentukan nilai-nilai yang mengitari bahkan menyerbunya. Suatu nilai yang akan membrikan sikap bagi pelajar untuk menentukan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya. Perilaku mana yang harus tiinggalkan dan mana yang harus dikerjakan.
Pelajar sebagai generasi pemegang masa depan bangsa, harus dibekalai dengan nilai-nilai moral untuk dapat menentukan identitas dirinya, sebagai anggota keluarga, bagian masyarakat, dan penentu masa depan bangsa.
Masa Depan Pelajar
Yesterday is gone
Today is starting the future
Masa depan pelajar, perlu dipersipakan dari saat ini, melakukan retrospeksi untuk memantapkan langkah, dengan memperbaiki sistem pendidikan , nilai-nilai kehidupan yang akan memantapkan kepribadian pelajar dan akan berpengaruh terhadap masa depannya.

Tidak ada komentar: