Jalan Lengang di Tepian Kota |
Perkembangan sebuah
kota merupakan sebuah dinamika peradaban
akibat interaksi internal para pembuat
kebijakan dan dinamika kehidupan masyarakat atau pun karena interaksi antar
kota atau antar masyarakat dengan mobilitas yang akseleratif. Sejak industrialisasi
menjadi mesin penggiling kemajuan berbagai kota berbenah untuk bisa selaras
dengan perkembangan kota lain. Perubahan-perubahan yang ditandai dengan berkembangnya laju industri
dan pembangunan kota yang kian padat. Perubahan-perubahan yang mencitrakan kota sebagai kemajuan dan desa sebagai daerah tertinggal. Perkebangan laju
pembangunan kota telah menciptakan imej kota sebagai sebuah pusat yang
menyediakan anekamacam pekerjaan dan mendorong orang-orang desa melakukan
urbanisasi mengadu nasib ke daeah kota.
Maka, pembangunan kota
merupakan keniscayaan yang harus dicanangkan dan direncanakan secara matang
tanpa harus menggusur budaya lokal dan menyinkirkan nilai-nilai kemanusiaan
yang utmbuh di dalamnya. Apalacur perkembangan kota telah mengalineasi
masyarakatnya dalamkehidupan individualistik. Kota menjadi sebuah tempat
segalapasar bertumbuh untuk menyemai perekonomian dan menangguk untung
sebanyk-banyaknya. Perubahan-perubahan yang juga merambah ke kota kecil, tempat
aku tinggal dan kini terus bergerak menggerakkan roda pembangunan ekonomi, perlahan
dan pasti membiakkan kompetisi antara pemilik modal.
Pembangunan kota ditandai dengan makin megahnya gedung
perkantoran dan aturan-aturan protokoler dan birokrasi. Aturan yang menata
layanan bagi masyarakat yang membutuhkan sehingga bisa diakses dengan mudah,
dan memberikan layanan yang memuaskan. Meski
di beberapa tempat para
pejabat pemerintahan masih lebih banyak yang minta dilayani daripada
melayani. Itulah sebuah kota yang terus berjaga dengan penghuni yang senantiasa
siaga. Siaga untuk menghadapi hal-hal tak terduga. Tiba-tiba pemimpin lembaga
birokrasi berurusan dengan aparat keamanan karena tindak pidana yang
dilakukannya saat mengelola pemerintahan.
Atau pejabat sebuah lembaga diganti tiba-tiba karena jabatan pemerintahan telah
banyak berbau jabatan politik. Sehingga persoalan jabatan menjadi persoalan
balas jasa karena telah mendukung dalam pertarungan politik dalam
pemilihankepala pemerintahan di daerah.
Pasar dan pusat belanja megah berdiri, menyediakan layanan
sendiri (swalayan) yang memanjakan penghuni kota sebagai konsumen untuk royal
membelanjakan uangnya. Mulai dari diskon harga barang yang disebarluaskan di
tiang listrik,batang pohon peneeduh jalan di sepanjang jalan masuk perkampungan.
Selebaran yang dihantarkan ke rumah-rumah penduduk di pemukiman. Diskon yang
telah dinaikkan harganya, sehingga konsumen membeli seperti
harga pasar pada umumnya. Alfamart, Indomaret- dua swalayan yang
memasuki kota-kota kecil dan bahkan ada di setiap kecamatan.
Kehadiran simbol ekonomi kapital yang mematikan toko dan
pedagang kecil. Toko kecil yang mengawali perekonomian sebuah kota dengan
nilai-nilai humanisme yang tumbuh di dalamnya; tawar-menawar, tegur sapa yang
akrab dan tumbuhnya rasa solidaritas di antara penjual dan pembeli saat ini telah berganti. Para penjaga
swalayan dengan bahasa yang seragam menyapa pembeli dengan senyum tipis yang
dipasang di sudut bibir.
Ilan-iklan produk konsumtif mengangkang di atas jalan raya
menikam mata para pejalan dan dipaksa untuk memperhatikannya bahkan secara
“profesional” jajaran iklan tersebut sok akrab dengan konsumen untuk merebut
hati konsumen seakan mereka butuh dan harus memilikinya. Produk yang bukan
sebuah kebutuhan yang menimbulkan keinginan konsumen untuk membelinya.
Kota telah menjadi sebuah pasar dan hiruk pikuk dengan label
tertera dalam selembar kertas kecil, tak ada tawar-menawar. Dimasukkan dalam keranjang,
didorong menuju kasir, mesin penghitung dan keluar cetakan harga yang harus
dibayar. Jangan terburu,sebab masih ada yang ditawarkan kasir, isi pulsa untuk
menguras isi dompet anda. Adakah niat para penentu kebijakan kota untuk membatasi
pertumbuhan pusat perbelanjaan yang telah menjadikan warganya hidup konsumtif?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar