Dekor Panggung Daol Combo |
Oleh: Hidayat Raharja| Pendidik dan Pelaku Kebudayaan.
Seni
tradisional adalah merupakan salah satu kekayaan seni budaya yang menjadi
identitas daerah tertentu. Sebuah identitas yang memperkaya khasanah budaya
bangsa. Salah satu jenis seni tradisional tersebut adalah Daol Combo, sebuah seni musik tradisional khas
daerah Sampang Madura. Kelompok musik ini amat unik karena peralatan musiknya
serta dalammemainkannya dalam festival penyanyinya tidak mempergunakan pengeras
suara, tetapi mempergunakan corong yang terbuat dari karton.
Musik Daol
Combo mulanya adalah kelompok musik dengan peralatan yang sangat
sederhana,yaitu perkusi (beduk) dan kendang serta pianika dengan pengeras suara
terbuat dari kertas karton yang dibuat model corongan. Kelompok musik ini
banyak dimainkan saat bulan ramadhan,berkeliling kampung untuk membangunkan
penduduk waktu sahur tiba. Dalam perkembangannya musik ini semakin variatif dan
kreatif, terutama dalam soal pilihan lagu, panggung yang berjalan dengan aneka
dekorasi yang semakin indah dan menakjubkan.
Usai lebaran yang lalu (13 Agustus) pemerintah
kabupaten Sampang menyelenggarakan festiva DaolCombo
yang diikiuti sekitar duapuluh kelompok musik yang berasal dari berbagai desa
di kota Sampang. Festival ini cukup menarik karena dalam penyelenggarannya,
setiap tahun selalu mengalami perkembangan baik dalam pilihan lagu mau pun
dekorasi panggungnya. Umumnya mereka mengambil bentuk dekorasi panggung model
satwa; kuda, burung, atau naga dan sebagian ada yang mengambil bentuk kubah dan
bangunan masjid.
Dekor Kepala Naga |
Festival ini sangat menarik dan menjadi
tontonan masyarakat sekitar kota sebagai sebentuk hiburan setelah merayakan
Iedul Fitri. Musik ini bukan lagi sekedar untuk membangunkan warga waktu sahur
tiba, tetapi telah menjadi hiburan unik karena penggunaan corong yang terbuat
dari kartos terus dipertahankan. Barisan pembuka dalam festival akan diawali
dengan mobil patwal dan sekelompok barisan panitia yang membawa spanduk
mengenai tema festival,bendera merah putih, dan kemudian diikuti peserta
festival.
Dalam sebuah iringan kelompok Daol Combo bagian paling depan adalah
kelompok penari yang menariatau berjoget mengikuti iringan lagu. Barisan
berikutnya adalah kelompok musik pengiring, perkusi – kendang dan bedug, pemain
pianika, dan suling. Vokalis (biasanya lebih satu orang) taklain untuk memperkeras
volume suara di tengah keramaian. Kelompok pemain pianika dan vokalis ada di
atas panggung sehingga terlihat menonjol dalam barisan. Sedangkan palingakhir
dari setiaprombongan adalah mobil pikup terbuka atau beca yang membawa mesin
diesel atau genset untuk penerangan rombongan musik yang ada di depannya.
Arakan ini bergerak sepanjang jalan yang
dipenuhi dengan jejalan penonton. Rute yang biasa ditempuh dalam setiap penyelenggaraan
festival Daol Combo, garis start di
depan rumah dinas wakil Bupati Sampang dan garis finish di pendapa Bupati. Di
tempat tertentu kelompok Daul Combo
melakukan atraksi; tarian, atau menyenyikan lagu sambil berlagak di tengah
keriuhan penonton.
Lagu yang biasa dibawakan tidak selalu lagu
bertema relijius, namun juga lagu-lagu cinta. Biasanya lagu-lagu ciptaan Rhoma
Irama. Festival tahun ini lagu yang jadipilihan dan wajib bagi peserta festival
adalah lagu Azza, dan Lailaha Illallah –keduanya karya Rhoma
Irama. Lagu yang membawa pesan relijius dan dirasakan cocok pada suasana idulfitri.
Polah yang dirasakan lucu, ketika penyanyi
mengangkat corong saat menyanyi.
Sarana
Promosi
Daol Combo berkembang seiring dengan
perkembangan kebutuhan manusia. Saat ini beberapakelompok telah memanfaatkan
beberapa perusahaan untuk mensponsori penampilan mereka,antara lain: Pertokoan;
Usaha Tour dan Travel, sampai Partai Politik. Spronsor ada yang ditaruh di
bagian depan panggung, dan ada pula yang
dipasang di kostum para pemain musik, dan ada pula ditaruh di bagian belakang
dekor dengan ukuran yang cukup jelas terlihat oleh penonton di sepanjang jalan.
Sayang,
iven semacam ini belum teragendakan dengan baik dan promosi yang
memadai. Pada hal, hadirnya musik Daol
Combo dapat dijadikan sebagai salah satu ikon budaya kota Sampang,
sekaligus sebagai sarana untuk mengubah imej masyarakat luar. Sebenarnya kota ini punya potensi besar
dalam bidang seni budaya dan bisa
mengimbangi atau mengubah aneka bentuk kekerasan yang kerap terjadi di dalam
masyarakat.
Sampang- Sumenep, Agustus 2013
2 komentar:
Kok ada panggung Hidayat Kaca itu? Apakah?
Itu bukan toko saya,kebetulan namanya sama.hehehe....
Posting Komentar