Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Sumenep |
Oleh: Hidayat Raharja
Bagi
saya kaleng bekas adalah benda yang banyak manfaatnya. Dahulu ketika masa
kanak-kanak kaleng bekas bisa saya gunakan untuk gulungan benang saat bermain
layang-layang. Di rumah, ibu memanfaatkannya
sebagai takaran beras untuk
memasak setiap harinya. Sebagian lagi dipergunakan sebagai wadah
bumbu di dapur. Kaleng bisa jadi cibuk
dikamar mandi. Bahkan untuk ukuran kaleng biskuit yang besar dijadikan wadah
kue jajan di hari raya untuk hidangan para tamu yang tengah bersilaturrahmi di
hari raya. Bagi fotografer Ray Bachtiar, kaleng bekas bisa berubah fungsi
menjadi kamera lubang jarum. Sebuah kamera sederhana yang merupakan cikal-bakal
fotografi.
Berkembangnya industri
kemasan, kaleng merupakan salah satu
wadah yang banyak dipergunakan oleh industri makanan dan minuman.
Praktis, mudah dibawa, dan menarik dengan aneka lukisan atau gambar pada
dinding luar kaleng. Meningkatnya
penggunaan kaleng sebagai wadah makanan atau minuman memberikan masalah lingkungan yang menjadi
perhatian bersama. Kaleng-kaleng tersebut menjadi salah satu bahan pencemar
yang mengganggu lingkungan. Sampah yang menimbulkan karat dan akan mengganggu
terhadap kesuburan tanah. Sampah padat
yang lama mengalami proses penguraian dalam tanah.
Dalam perkembangannya sampah
kaleng menjadi bahan yang dicari para
pemulung barang bekas untuk dijual ke
pengepul barang bekas dan diolah kembali dalam pabrik menjadi bahan baru. Oleh
beberapa pengrajin keleng bekas tersebut diolah menjadi barang berguna untuk
keperluan rumah tangga; parutan kelapa, cikrak, saringan penggorengan, asbak dan
sebagainya. Masih banyak yang bisa diperbuat
untuk mengurangi sampah atau limbah kaleng di lingkungan sekitar. Tentu
hal ini bukan hal mudah. Sikap konsumtif yang melanda dalam kehidupan saat ini dengan
makanan dan minuman kaleng sebagai sebuah gaya hidup upaya menumbuhkan kesadran untuk mengolah dan
memanfaatkan kembali kaleng bekas menjadi barang berguna memiliki tantangan
tersendiri.
Perlu cara khusus untuk
menggugah para siswa tempat saya megajar supaya tertarik dan mau mencoba
mengolah limbah kaleng menjadi kotak pensil. Saya kisahkan kaleng dalam kehidupan yang telah
membantu membuat kemasan makanan dan minuman menjadi menarik, dan orang
yang melihat tertarik untuk membeli dan mencobanya. Bahkan hiasan yang ada pada dinding luar kaleng bukan sekesar menggambarkan isi yang ada
didalamnya,namun juga ditonjolkan bahwa makanan kaleng merupakan sebuah pilihan
gaya hidup bagi masyarakat maju atau modern. Tawaran dan promosi yang
menggiurkan meningkatkan konsumsi makanan kaleng sehingga meningkatkan jumlah
limbah kaleng yang dibuang dalam lingkungan sekitar. Limbah keleng dengan
segala kisah dan kesannya yang membutuhkan kepedulian bersama.
Kisah kaleng bagi siswa-siswi
kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Sumenep
menjadi media gambar dan difungsikan sebagai kotak pensil. Fungsi memang
ditentukan lebih awal, namun motif dan dekor asi yang harus digambar merupakan
pilihan bebas bagi mereka. Bukan hasil akhir yang diutamakan tetapi proses
mereka bekerja; (1) keberanian menuangkan ide tanpa rasa takut salah; (2)
kesadaran bagi mereka untuk memanfaatkan barangkas menjadi lebih berguna;
(3)berlatih sabardengan membuat lukisan atau gambar di didnding kaleng.
Mereka bukan pelukis,
sehingga awalnya banyak yang mengeluh
karena tidak terbiasa melukis. Namun, yang patut dipahami bersama bahwa mereka
belajar mengolah bahan dengan menghiasinya gambar bukan untuk menjadi pelukis, tetapi memberikan
pengalaman untukmembuat gambar sehingga menumbuhkan apresiasi dan bisa
menghargai karya orang lain. Setiap orang memiliki rasa seni atau keindahan
dengan kadar tertentu, sehingga dengan berlatih semacam ini kepekaan terhadap
keindahan atau estetika bisa tumbuh dan berkembang.
Saat kegiatan dimulai
mereka memberikan warna dasar pada
dinding kaleng sebelum melukis obyek yang diinginkan. Meski tema gambar diberi
kebebasan, namun umumnya mereka menggambar flora, aneka bunga dan tumbuhan. Entahlah. Tetapi, inilah sentuhan awal mereka
berkenalan dengan kaleng bekas dalam pelajaran biologi, menyentuhnya dan
memberinya motif dengan aneka warna sehingga menjadi lebih indah dan pantas
untuk dijadikan kotak pensil.
Hal kecil yang mereka
perbuat, namun maknanya amat besar bagi lingkungan hidup. Mereka telah mencoba memanfaatkan kaleng
bekas untuk menjadi bermanfaat dalam kehidupannya. Imvestasi
kecil dalam hidup untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Investasi kecil yang semoga akan terus tumbuh dalam dirinya dan menjadi bagian
dari kehidupan mereka di waktu-waktu
yang akan datang.
Sumenep, 21 Mei 2014
Pohon Besar |
Adventure |
Barisan Pohon Mungil |
Sulur Bunga |
Pohon Tunggal |
Deret Pohon dan Langit Merah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar