Translate

Minggu, 08 April 2012

Taman Kota dan Budaya Kaum Muda

Taman kota adalah ruang terbuka hijau yang sejuk dan asri merupakan ruang sirkulasi udara yang menyegarkan. Tak ayal jika taman kota menjadi jujukan orang-orang atau  keluarga untuk mencari udara segar serta mengajak anak-anak bermain di taman. Dalam perkembangannya taman kota memiliki fungsi yang lebih kompleks, mulai dari fungsi sosial, ekonomi, dan politis. Dalam hal ini saya menyoroti perkembangan taman kota sebagai ruang perkembangan budaya kaum muda.
Di kota Sumenep, taman kota terletak di depan masjid agung yang megah dengan perpaduan arsitektur gaya Eropa, Cina dan Jawa. Suatu penempatan taman yang sangat estetik dan artistik sehingga ketika keluar dari gerbang masjid para jamaah akan bertatapan dengan hamparan taman yang sejuk dan hijau di seberang jalan. Sebaliknya jika para pengunjung taman mengadap ke arah barat di seberang jalan berdiri megah bangunan masjid  agung Sumenep.
Taman ini terlihat ramai orang melakukan aktivitas olah raga di hari minggu pagi. Tetapi  jika hari lain pagi hari terlihat sepi. Namun bila sore tiba, taman kota mulai  ramai oleh beberapa pedagang yang menawarkan aneka jualan mulai dari asesoris, pakaian,  vcd, es juice, dan aneka jenis makanan. Mereka berjualan di bawah tenda yang disediakan oleh Dinas UKM Sumenep mengelilingi taman kota yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Taman Bunga. Mereka berjualan dari sore hari sampai malam sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.
Sore adalah pemandangan yang amat indah aneka mainan mulai mendekat di area parkir sebelah barat taman, sejumlah odong-odong dengan aneka hiasan dan bentuk hiburan menarik bagi anak-anak. Untuk naik odong-odong dengan kuda-kudaan dan mobil-mobilan tarifnya Rp.1000,- untuk sekali naik ukurannya dua putaran lagu. Sementara kereta dengan aneka hiasan dan motif menarik tarif Rp.1000,-untuk satu penumpang mengelilingi taman bunga.
Di seberang jalan, parkir masjid agung yang ada didepan gerbang kerap dijadikan tempat mangkal beberapa  komunitas kaum muda, antara lain komunitas sepeda ontel, dan vespa modif. Mereka sesama komunitas memajang kendaraan vespa hasil modifikasi, menarik perhatian pengunjung yang lewat di jalan raya, atau pun yang ada di taman kota. Dan di sisa lahan pojok selatan taman komunitas skater melakukan latihan dengan berbagai perlengkapan mereka berlatih bergantian menjadi tontonan menarik tersendiri. Anak-anak muda yang memanfaatkan ruang untuk berlatih dan megembangkan kecakapan mereka.
Jika ditelusuri lebih jauh, aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan adalah sebentuk refleksi dari kaum muda yang tengah mengekspresikan diri. Refleksi yang mengingatkan pada kita bahwa, pertama di perkotaan fasilitas umum yang menjadi hak warga telah terampas oleh kepentingan ekonomi. Mereka tak  memiliki tempat untuk berlatih skate, karena di gelanggang olah raga yang ada tak tersedia fasilitas untuk itu. Sementara olahraga atraktif tersebut mulai diminati oleh kaum muda di perkotaan (kota kecil seperti sumenep).
Kedua, kreativitas kaum muda dengan memanfaatkan keterbatasan fasilitas yang ada untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka. Alangkah baiknya jika sekecil apapun aktivitas kreativitas yang mereka lakukan adalah hal positif yang harus direspon dengan baik. Kaum muda yang harus diselamatkan dari perilaku kontra produktif, terlebih jika nanti mereka terjerumus pada aktivitas-aktivitas yang merusak masa depan mereka, drug, narkona dan semacamnya.
Ketiga, mobilitas kaum muda dan akselerasi informasi telah meretas kesenjangan antara remaja di kota ebsar dan dikota kecil. Aktivitas kaum muda yang semula banyak ditemukan di kota besar, ditemukan pula di kota Sumenep dengan memanfaatkan taman kota.
Ternyata sebuah taman kota bukan hanya ruang hijau dengan aneka bunga yang menyegarkan. Tetapi taman kota dapat memberikan ruang makna yang lebih luas sebagai tempat berbagai aktivitas kaum muda untuk mengekpresikan diri. Ekspresi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah untuk menjadikannya sebagai dasar penentuan kebijakan sehingga lebih bermanfaat dan aplikatif. Memang, kaum muda adalah kaum yang banyak menentukan arah perkembangan kota di masa depan. Maka, jangan lupa belajarlah dari kehidupan mereka….****(Hidayat Raharja)

Tidak ada komentar: