Translate

Minggu, 23 September 2012

Menemani Anakku Bekerja dari Balik Pinhole Camera

Gedung Tennis in Door
Membuat foto dengan mempergunakan kamera lubang jarum adalah suatu aktivitas yang memiliki nilai manfaat bukan hanya menyalurkan hobi dan memanfaatkan barang bekas (kaleng bekas,dan semacamnya). Mempergunakan kamera lubang jarum adalah bekerja dengan melibatkan rasa (batin) dan pikiran sehingga dapat diperoleh gambar secara optimal.
Bekerja dengan mempergunakan rasa, pekerjaan yang menuntut dan mengembangkan kepekaan anak-anakku  untuk memperkirakan intensitas sinar matahari pada saat pengambilan obyek atau gambar. Intensitas sinar matahari yang akan berpengaruh kepada kualitas gambar. Maka dari sini kepekaan dan kesabaran akan terlatih sehingga dapat mengembangkan kepribadian yang sabar.
Pengalaman kerja dengan anak-anakku yang praktik mengambil gambar dengan mempergunakan kamera lubang jarum menjelaskan bahwa hasil gambar yang diperoleh berhubungan dengan bagaimana anak-anakku bekerja untuk  mendapatkan gambar. Jika mereka bekerja tanpa aturan yang benar,dapat dipastikan takakan ada gambar yang dihasilkan.
Ada salah seorang siswa yang setiap pengamblan gambar mengambil dari sudut pandang yang berbeda sehingga hasilnya unik. Mereka menaruh “Camera” di antara rimbun rerumputan untuk mengambil obyek pagar depan sekolah. Ketika hasil gambar dicetak terlihat efek dari rerimbun daun rerumputan yang menghias di salah satu sisi gambar. Sesuatu yang diluar dugaan kadang muncul dengan hadirnya gambar yang pada salah satu ujungnya seperti ada lubang yang disebabkan posisi kertas tidak tepat ditengah-tengah lubang kamera. Disinilah muncul estetika gambar karena keterbatsan alat dan kadang karena kesalahan yang tidak disengaja.
Maka, tak ada yang salah dalam pinhole camera jika ini ditujukan sebagai “proses Pendidikan” mengajak anak-anak untuk berproses mulai dari membuat kamera dan kemudian mencetaknya di ruang gelap. Seringkali karena kesalahan-keslahan yang tidak disengaja memunculkan keindahan yang menyenangkan. Dalam dunia pendidikan instan di sekolah, kadang siswa lupa untuk berproses mereka menginginkan sesuatu dengan mudah tanpaharus bersusah payah. Aktivitas yang sangat memungkinkan menghilangkan kepekaaan dan kreativitas yang seharusnya ditumbuhkan dalam diri mereka.
Disinilah sebenarnya Pinhole Camera dapat menjadi salah satu aktivitas mengenalkan proses pada siswa untuk menghasilkan sebuah produk. Suatu proses yang melibatkan perasaan untuk dengan sabar dan bekerja dengan sepenuh hati sehingga dihasilkan gambar yang bagus. Bagaimana mereka memanfaatkan perasaannya bahwa obyek yang akan diambil nanti posisinya  sesuai dengan yang diinginkan. Saat menentukan perspektif gambar yang akan diambil, disitulah perhitungan logika mereka berjalan.
Kegagalan dan hasil yang mereka peroleh dari setiap hasil kerja menyebabkan mereka berpikir dan mengevaluasi. Suatu kegagalan akan mmeotivasimerekauntuk melakukan lagi dan memperbaiki kesalahannya sehingga diperoleh hasil yang lebih bagus. Sementara keberhasilan yang mereka dapatkan akan memotivasi mereka untukmengubah sudut apndang sehingga diperoleh hasil yang berbeda atau unik.
Pinhole camera sebagai aktivitas untuk mengajak siswa berproses, maka yang tumbuh adalah apresiasi. Tidak ada hasil gambar yang jelek, tetapi adalah sebuah gambar yang menunjukkan bagaimana mereka (harus) bekerja. Tidakjarang hasil gambar yang gagal justru menunjukkan keindahan artistik yang unik. Seunik anak-anak itu dalam mengembangkan kepribadian dan memainkan imajinasi melampaui batas-batas waktu menuju impian dan masa depan mereka.(Hidayat Raharja)
Jalan Payudan Timur   




Jumat, 21 September 2012

Pinhole Camera at School

-->