Translate

Rabu, 28 Maret 2012

GURU MENULISLAH

Guru sebagai ujung tombak pendidikan berhadapan langsung dengan peserta didik, sehingga memiliki makna peran yang signifikan untuk melakukan perubahan.Perubahan kebiasaan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satu peran vital yang dapat dilakukan adalah mengembangkan kemampuan menulis peserta didik sehingga mereka terlatih untuk mengungkapan ide dan pengalamannya dalam tulisan.

Sangat menarik ketika mengikuti workshop menulis karya ilmiah populer yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 24 sampai dengan 26 Maret yang lalu. Ada sekitar 100 orang guru dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur diundang untuk mengikuti workshop tersebut.

Workshop penulisan yang sangat menarik, sebab di dalamnya dilibatkan guru pengajar di Sekolah Menengah untuk mendapatkan bekal penulisan dan nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan di daerahnya masing-masing. Harapannya dunia tulis-menulis kreatif berkembang di setiap sekolah dan bisa mendukung terhadap gerakan Jawa Timur menulis yang dicanangkan dalam kegiatan workshop tersebut.

Saat sesi penyajian materi dan sesi tanya jawab terlihat antusiasme para guru untuk bisa menulis. Indikasi ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Sekaligus juga mencengangkan, karena ketika disinggung mengenai karya tuulis ilmiah yang terbangun dalam pikiran mereka umumnya adalah Penelitian Tindakan Kelas yang banyak menghantui mereka dalam pemenuhan kewajiban untuk kenaikan pangkat. Serta kewajiban yang membuat mereka gelisah, sebab semenjak tahun 2013 nantinya setiap guru yang akan mengajukan kenaikan pangkat diwajibkan untuk karya tulis ilmiah di antaranya kewajiban untuk membuat penelitian tindakan kelas.

Workshop semacam amat bermanfaat bagi guru, sebab masih banyak guru yang tidakmengenalragam tulis ilmiah. Mereka hanya mengenal bentuk ilmiah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada halbentukkarya ilmiah populer pun memiliki nilai kredit jika kelak diajukan dalam persyaratan kenaikan pangkat atau jabatan.

Menulis pada dasarnya sama. Bangun tubuh sebuah tulisan memiliki tiga bagian utama menyangkut; pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan mengemukakan latar belakang persoalan, sedangkan di bagian isi menguraikan permasalahan dan mengemukakan solusinya, dan di bagian penutup menyimpulkan isi tulisan yang telah dibahasdi bagian sebelumnya.Juga kalau kita perhatikan pada tulisan fiksi semacam cerpen, strukturnya tak jauh berbeda yaitu diawali dengan pembuka, isi berupa konflik dan diakhiri dengan penutup atau ending sebagai sebuah penyelesiaan.

Berdasarkan pada kesamaan struktur, pada hakikatnya menulis fiksi dan non fiksi adalah sama. Menulis membutuhkan refrensi atau data yang banyak untuk meluaskembangkan wawasan yang dimiliki sehingga mudah mengolah persoalan atau topik yang tengah dibahas atau ditulis. Artinya kemampuan menulis amat diperlukan kemampuan banyak membaca buku atau informasi. Hanya dengan cara demikian maka, wawasan akan berkembang dan tulisan juga akan banyak mengandung muatan. Ada hubungan sirkuler antara mebaca dan menulis. Untuk menulis yang baik dibutuhkan kemampuan membaca yang baik pula.

Meski menurut Budi Darma, tidak harus setiap orang yang menulis harus menjadi penulis.Namun manfaat menulis atau berinteraksi dengan menulis seseorang akan dilatih berpikir kreatif dan kritis, sehingga kreatif pula dalam menghadapi tantangan persoalan kehidupan yang semakin kompleks.

Kenapa guru harus menulis? Tentu, harus dan wajib, sebab banyak pengalaman yang ditemukan guru. Setiap hari menghadapi peserta didik dengan latar belakang dan persoalan yang beragam.Persoalan-persoalan yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk dijadikan bahan tulisan atau pun bahan untuk menyelesaikan persoalan secara kreatif.

Setiap guru dapat dipastikan punya pengalaman berhadapan dnegan anak-anak yang butuh perhatian lebih. Anadai setiap pengalaman menangani peserta didik yang ber,aslaah dituangkan guru ke dalam tulisan betapa banyak tulisan yang dihasilkan Bapak atau ibu guru. Sayang memang jika bahan baku pengalaman berhadapan dengan peserta didik yang dinamis terbuang begitu saja tanpa pernah tertuang dalam tulisan.

Andai setiap hari pengalaman berinteraksi dengan siswa dituangkan guru ke dalam tulisan,baik ke dalam bentuk deskripsi mau pun narasi, akan melatih kemampuan guru dalam merangkai kalimat. Latihan yang akan membiasakan melatih berpikir terstruktur dan akan berpengaruh pada efektifitas dalampenyampaian informasi atau materi dalam pembelajaran. Jika Penelitian Tindakan Kelas dianggap sebagai kewajiban yang memberatkan karena tidak dibiasakan menulis dan meneliti. Namun perlu dipahami bahwa kewajiban membuat telaah dan analisis materi serta hasil ulangan siswa adalah sebuah rutinitas yang dapat dijadikan sebagai sumber ide yang tak pernah kering. Keberhasilan dalam mempergunakan media tertentu dalam pembelajaran sehingga anak lebih bergairah dan berhasil dalam belajar, adalah sebuah realitas yang dapat diangkat ke dalam tulisan. Bisa ke dalam bentuk karya fiksi atau juga dalam bentuk artikel ilmiah populer.

Jika, dalam kewajiban membuat karya tulis untuk memenuhi persyaratan dalam usulan kenaikan pangkat atau jabatannya merasa berat dan tak bi(a)sa. Saat ini tidak ada salahnya guru memanfaatkan berbagai blog yang tersedia secara gratis di bebergai website untuk melatih membuat jurnal harian. Ini sangat memungkinkan, sebab setiap hari usai mengajar, guru membuat catatan (jurnal) pembelajaran. Tidak ada salahnya kalau jurnal yang hanya berupa catatan pencapaiaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah dicapai serta catatan kejadian yang ada di dalam kelas untuk dituangkan ke dalam tulisan berbentuk narasi dan deskripsi.

Latihan awal membuat catatan jurnal dalam bentuk narasi dan deskripsi, dapat diikuti dengan latihan mencoba menganalisis permasalahan atau hambatan dalam pembelajaran. Menganilisa penyebab terjadinya hambatan pembelajaran serta mencari solusinya. Sebuah tahapan untuk menuangkan ke dalam bentuk tulisan ilmiah populer, yang ringan dan mudah dimenegerti.****

Tidak ada komentar: