Translate

Jumat, 07 Maret 2014

Menulis Artikel Ilmiah


BAB I
Pendahuluan

Menulis artikel ilmiah adalah suatu tuntutan kebutuhan profesi bagi seorang guru (PermendiknasNo.35 Tahun 2010: 45-46). Selain karena tuntutan profesi, aktivitas yang dilakukan guru memberikan banyak pengalaman yang pantas untuk ditulis. Setiap hari guru berhadapan dengan tema pembelajaran  yang berbeda untuk disampikan kepada peserta didik. Interaksi antara guru dengan peserta didik dengan berbagai persoalan yang beragam merupakan sebuah pengalaman yang akan memberikan banyak informasi atau permasalahan yang bisa diangkat dalam sebuah penelitian atau pun dalam sebuah artikel berupa gagasan ilmiah.
                Namun tidak semua guru sempat menuliskan pengalamannya, karena, pertama memang tidak pernah menyempatkan diri untuk menuliskannya dengan berbagai kesibukan yang menyita waktu. Kedua, guru tidak tahu dari mana akan memulai menulis. Ide yang tertimbun saban hari kian menumpuk dan kian membingungkan apa yang akan ditulis. Ketiga, latar belakang budaya yang dimiliki guru umumnya adalah budaya lisan atau budaya tutur, sehingga guru lebih fasih menyampaikan pengalamannya dengan bercerita daripada menuliskannya.
Menulis adalah sebuah tuntutan atau kewajiban sebab dalam kitab suci ayat pertamakali yang diturunkan menyampakan Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (QS.96:1). Suatu perintah untuk membaca baik secara tekstual atau pun secara implisit terhadap alam semesta.  Perintah membaca adalah sebuah kewajiban untuk mengakses informasi atau ilmu yang akan menjadikan manusianya pengetahuan bertambah dan kehidupannya akan berubah. Perintah membaca ini juga beriringan dengan adanya beberapa ayat dalam kitab suci yang menegaskan bahwa ayat-ayat yang terbentang dalam kehidupan ini akan menjadi bahan renungan bagi manusia yang memanfaatkan akal dan hatinya. Sebab, Manusia memiliki kemampuan berfikir,menelaah, dan menyikapi suatu permasalahan .
Pramudya dalam bukunya Bumi Manusia bertutur bahwa seorang ilmuwan yang cerdas jika tidakbisamenulis,makadia tidakakan bisamengabadikan tulisannya. Dia tidak bisa berbagi gagasannya dengan masyaralkat luas, karena tidak bisa menuliskannya. Serta menurut Nirwan Dewanto, ditegaskan menulis yang baik butuh bacaan yang baik pula. Dalam sebuah kesempatan Kurnia Efendi (2010)salah seorang penulis kreatiif di Indonesia menjelaskan bahwa saat menulis ada dua buku utama yang dia butuhkan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan buku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Maka dalam kesempatan ini kami akan mengajak dan memotivasi guru  untuk menulis. Sebab hanya dengan menulis guru bisa mengabadikan dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Suatu kesempatan untuk berbagi pengalaman dari mana akan memulai menulis, apa saja isi dalam sebuah artikel ilmiah dan bagaimana  cara mempublikasikan tulisan yang telah dibuat.


BAB II
ETIKA  MENULIS

Membuat tulisan  atau  artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan yang mempersyaratkan kaidah-kaidah ilmiah. Tulisan yang dibuat mengikuti aturan baku,aturan ilmiah yang telah ditetapkan. Baik aturan mengenai sistematika tulisan mau pun bahasa yang dipergunakan. Biasanya diikat dengan aturan sistem yang ketat dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah atau keilmuan (Fathiyah,2012).
Sebuah artikel ilmiah memiliki ciri ejaan yang dipergunakan merupakan ejaan yang disempurnakan, sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Namun formalitas tersebut tidaK harus menjadikan tulisan kaku dan sulit dimengerti oleh pembaca atau orang lain. Perlu pula dipertimbangkan  artikel ilmiah dengan sistematikanya seharusnya mempermudah pemahaman bagi pembaca serta terasa enak untuk dibaca. Hal semacam ini akan diperoleh dari banyaknya pengalaman menulis,semakin sering menulis akan semakin fasih untuk membuat tulisan  yang enak dibaca dan dirasa perlu. Sebab menulis bukan hanya sekedar bakat tetapi adalah keterampilan semakin sering berlatih menulis akan semakin mahir membuat tulisan atau artikel (Nasir,2010:5)
Jika tulisan yang dibuat diperuntukkan untuk penerbitan, maka perlu diperhatikan teknik penulisan yang disarankan oleh penerbit, jurnal atau majalah ilmiah. Setiap jurnal memiliki aturan (gaya selingkung sendiri) namun secara umum memuat tentang judul, anak judul, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka. Setiap jurnal memiliki kebijakan redaksional yang khas atau berbeda. Maka aturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi oleh penulis.
                Sebagai artikel ilmiah, maka tulisan yang telah disusun harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah dan tidak melanggar etika ilmiah. Kutipan dalam tulisan harus jelas sumbernya dan dicantumkan sumber kutipannya. Jujur, adalah hal penting dalam sebuah artikel ilmiah. Bahwa apa yang ada dalam tulisan benar adanya,tidak ada fabrikasi data, yaitu data tersebut sebenarnya tidak ada,namun dibuat nyata adanya. Selain itu data yang ditampilkan bukan hasil manipulasi, data yang ditampilkan dimanipulasi disesuaikan dengan keinginnan penulis. Misalnya, karena data yang diperoleh dari lapangan tidak sesuai dengan keinginan penulis untuk mendukung kepada hipotesanya,maka dilakukan manipulasi sehingga membenarkan asumsi yang telah disusun penulis.
Berkembangnya dunia teknologi informasi, dunia dibanjiri  artikel, mulai dari artikel yang sekedar mendeskripsikan sebuah peristiwa sampai kepada artikel yang memperbanyak tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya. Artikel oplosan dengan mengkloning tulisan dari berbagai macam tulisan atau jurnal adalah sebuah keniscayaan di antara limpahan dan banjir informasi. Hal ini bisa dihindari jika penulis memiliki kepekaan untuk menghargai karya orang lain serta bisa bersikap kritis terhadap setiap tulisan. Sehingga mencaripeluang menulis persoalan yang belum ditulis oleh orang lain. Mengambil tulisan, kata-kata,kalimat, teks orang lain tanpa mencantumkan sumbernya adalah perilaku plagiarism.  Perilaku yang harus dihindari oleh seorang penulis.

Kapan dan Apa yang harus ditulis?
Kapan? Segera. Tulis segala sesuatu segera setelah - memulai pengamatan atau penerapan atau setelah melakukan penelitian. Setiap pengalaman mengajar atau pribadi  atau berinteraksi dengan peserta didik dalam pembelajaran adalah hal unik dan  ada sesuatu yang menarik untuk ditulis (Suryabrata, 2010:15). Tuliskan pengalaman-pengalaman itu sebagai suatu data atau dokumen yang  ditemukan pada saat berinteraksi di dalam pembelajaran. Temuan ini akan menjelaskan apa perencaaan yang telah dilakukan,metode dan pendekatan apa yang dipergunakan, apa media yang digunakan dan bagaimana interaksi serta respon peserta didik pada saat pembelajaran.
Bisa juga gagasan baru hadir ketika selesai membaca laporan hasil penelitian atau membaca teori pembelajaran dan semacamnya dan berbeda ketika dibandingkan dengan apa yang ditemukan di dalam pembelajaran. Bisa juga tulisan berisi mengenai perpaduan antara teori yang dibaca dengan data hasil penerapan yang dilakukan dalam pembelajaran.

Apa yang harus ditulis?
Hal-hal baru yang ditemukan dalam pembelajaran adalah sesuatu yang patut untuk ditulis atau didokumentasikan sebagai pengalamaan belajar yang bisa dibagikan kepada orang lain di waktu dan tempat yang berbeda. Hal baru bisa ditemukan jika guru memanfaatkan kearifan lokal atau lingkungan sekolah sebagai bagian dari pembelajaran. Kearifan lokalsetiap tempat berbeda sehingga bila dipergunakan dalam pembelajaran maka akan menimbulkan sebuah interaksi yang unik dan menarik.
Keragaman budaya dan sosial budaya masyarakat Indonesia memberikan peluang untuk melakukan pelbagai inovasi dalam pembelajaran. Materi pembelajaran berserakan di sekitar kita,  akan diapakan untuk bisa menjadikan pembelajaran yang optimal dan menarik serta mempermudah siswa belajar.
                Tuliskan hal-hal mendasar yang melatar belakangi penggunaan lingkungan sekitar, kearifan lokal, sosial budaya masayarakat setempat sebagai sumber atau media pembelajaran. Perbaikan apa yang akan dilakukan juga tujuan yang ingin dicapai harus dipaparkan dengan jelas. Penjelasan terhadap hal-hal yang sudah dikerjakan, hasil-hasil utama penelitian (yang baru) dan pembahasannya serta Kesimpulan

Hasil, Pembahasan dan Kesimpulan
Data dari hasil pengamatan atau interaksi di dalam kelas saat pembelajaran merupakan sebuah fakta yang bisa dipergunakan untuk bahan bandingan dengan teori pembelajaran yang ada apakah sesuai dengan teori yang ada atau ada perubahan. Perlu dijelaskan jika misalnya terdapat perbedaan dengan teori-teori yang ada.  Dalam pembahasan perlu diuraikan mengenai sebab dan akibat sebuah data hadir dan dikalrifikasikan dengan permasalahan yang telah dikedepankan di bagian awal tulisan (Nasir.2012)
Jika berhasil mengembangkan model/metode baru, maka perlu dijelaskan seberapa baik model tersebut bersesuaian dengan data dalam literatur. Apakah data yang diperoleh tersebut mampu memperkaya terhadap hasial penelitian sebelumnya atau memiliki hasil yang berseberangan dengan penelitian sebelumnya.
Hasil pembahasan dengan mengurai permasalahan serta penemuan-penemuan penting yang diperoleh dituangkan dalam kesimpulan. Jawaban atas permasalahan yang dikemukakan di pendahuluan. Sehingga kesimpulan yang dibuat merupakan simpul dari pembahasan permasalahan yang ada di bab pembahasan. Jika masalahnya ada dua, maka minimal simpulannya ada dua, berhubungan dengan permasalahan.


BAB III
Jenis Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Artikel ilmiah ada dua macam yaitu: (1) artikel hasil penelitian, sebuah artikel yang   bersumber dari laporan hasil penelitian. Untuk jenis ini tulisan merupakan ringkasan dari sebuah laporan hasil penelitian dengan tetap membuat sistematika sebagaimana dalam tulisan ilmiah. Judul karangan, baris kepemilikan (nama penyusun), abstrak yang berisi ringkasan dari seluruh hasil penelitian kemudian isi atau tubuh teks, dan bagian terakhir adalah bibliografi atau daftar pustaka.
(2) Artikel non penelitian merupakan artikel yang berisi pemikiran-pemikiran, argumentasi, maupun pendapat penulis dengan dukungan sumber-sumber ilmiah.
Tubuh atau Teks Secara Umum mengikuti pola IMReD (Fathiyah,2012),yaitu: Introduction(Bagian Awal) memuat pendahuluan, berisi latar belakang munculnya permasalahan penelitian atau pemaparan artikel dengan dukungan teori. Juga dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian atau artikel; M(methods), untuk artikel hasil penelitian  menjelaskan bagamana penelitian dan apa yang sudah dilakukan. Untuk artikel non penelitian bagian ini dapat diisi subjudul yang memdukung pemaparan judul; R (results), hasil, untuk artikel penelitian  didalamnya  memaparkan hasil penelitian yang diperoleh. Sedang untuk artikel non penelitian menjelaskan pemikiran yang dikembangkan dari uraian permasalahan dengan berbagai kajian literatur yang dipergunakan. Uraian analisis permasalahan harus relevan dengan judul; D  (discussion), pembahasan, untuk menjelaskan makna yang terungkap dari hasil penelitian atau pemikiran penulis, bagaimana kaitan dengan pendapat yang berlaku di kalangan ilmuwan, dan apa simpulannya. Dalam bagian ini akan muncul gagasan- gagasan baru pemikiran penulis atau peneliti.
Publikasi hasil Penulisan Artikel Ilmiah
Tulisan atau artikel ilmiah dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang ada di tingkat kabupaten atau pun di tingkat provinsi baik yang sudah ber ISSN atau pun  yang belum. Sedangkan jurnal tingkat nasional dit-i jurnal tersebut telah terkareditasi dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Masih terbuka bagi artikel ilmiah yang dimiliki untuk diringkas lagi menjadi 4 sampai lima halaman dijadikan bentuk tulisan ilmiah populer.
Dalam pengiriman artikel tersebut perlu diperhatikan persyaratan dan kebijakan redaksional yang ditentukan oleh setiap penerbitan. Apabila naskah tidaksesuai dengan ketentuan redaksi,meski naskah bagus akan ditolak oleh redkasi.

BAB IV
 PENUTUP

1. Menulis adalah aktivitas  yang membutuhkan tindakan bukan hanya pemikiran,sehingga beregeralah menulis artikel. Menulis sebuah keterampilan yang menbutuhkan latihan dan kesungguhan,semkain sering berlatih menulis maka akan semakin mahir membuat artikel
2. Diperlukan keberanian untuk  memulai menulis . Jangan takut salah, sebab setiap penulis pasti merasakan adanya kekurangan ketika membaca kembali tulisan yang telah diselesaikannya.
3. Perlu dilakukan editing sebelum artikel dipublikasikan.

Daftar Pustaka
-----------.2011. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan – Kemendiknas.

Efendi,Kurnia. 2010. “Workshop Penulisan Buku Nonfiksi”, Jakarta: Pusat Perbukuan dan Kurikulum – Kementerian Pendidikan Nasional.

Mudasir,2012. Sweat, Tears and Publication: Beberapa Tips dan Strategi dalam Penulisan Artikel Ilmiah - Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Nasional. Yogyakarta:  Universitas Islam Indonesia, 29 November  

Nasir,Zulhasril,Ph.D. Menulis untuk Dibaca: feature & kolom. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Fatihyah, Nur Kartika. 2012.Pengantar PKI.ppt - bk2009.files.wordpress.com/2012/10/pengantar-pki.ppt‎ diunduh pada 5 Maret 2014 22.49

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers.

Yayasan Penyelenggaran Penterjemah Al-Qur’an, 1986. Al Quran dan Terjemahnya,Jakarta:PT Intermasa

Penulis: Hidayat Raharja
Anggota Redaksi Majalah Ilmiah " QUANTUM" 

Tidak ada komentar: