Translate

Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Mei 2012

“Jabir Award” Pelopor Lomba Matematika Integrasi di Tanah Madura


Untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional SMA Negeri 1 Sumenep bekerjasama dengan Bakir Global Finance Institute (BGF Institute)- Jakarta, mengadakan lomba matematika integrasi”Jabir Award” (Minggu,20/mei/ 2012). Lomba ini diselenggarakan di SMA Negeri 1 Sumenep diikuti oleh siswa SMA/MA/SMKse Madura. Babak penyisihan dilaksanakan di pagi hari pukul 08.00 -10.00. Lomba tersebut memperebutkan hadiah medali emas, perak, dan  perunggu serta hadiah Blackberry, Handphone Samsung serta beasiswa pendidikan.
Jabir Award” merupakan sebuah apresiasi terhadap pakar matematika Al-Jabru yang sampai saat ini teorinya masih dipergunakan dan kita kenal dengan matematika aljabar. Lomba tersebut merupakan lomba matematika integrasi pertama kali diadakan di wilayah Madura. Menurut ketua pelaksana, Drs.Kadarisman, lomba ini merupakan  upaya untuk mengenalkan matematika sebagai bagian integral dari kehidupan. Sehingga dalam soal-soal yang diberikan mengarah ke hal tersebut.”Matematika adalah bagian tak terpisah dari kehidupan kita,sehingga perludiingatkan  bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sebenarnya sangat menarik” ujarnya.
Seleksi tahap pertama tidak kurang diikuti sekitar 120 siswa SMA/MA/SMK utusan dari wilayah Madura berkompetisi untuk berebut tiket ke babak final. Babak Final dilaksanakan pada pukul 14.00 sampai pukul16.00 WIB. Peserta mengerjakan 40butir soal obyektif dalam waktu 120 menit Panitia akan memilih 20 peserta dengan urutan nilai  yang diperoleh dari hasi ltes untuk berkompeteisi di babakfinal. Di babak final, peserta akan berkompetisi mengerjakan 20 butir soal uraian dalam waktu paling lama120 menit. Dari nilai yang diperoleh akan diperingkat dan akan ditentukan 3 pemenang untuk Juara I, 3 Pemenang untuk juara II,  dan 3 Pemenang untuk juaran III.
Pada babak final terpilih 25 siswa untuk berkompetisi mengerjakan soal uraian sebanyak 20 butir soal dan waktu yang disediakan 120 menit. Dari hasilseleksi babak final ditentukan 9 orang pemenang. Pemenang pertama diraih Alyssa Diva Mustika (SMA Negeri 1 Pamekasan),Moh. Taufik Hakiki SMA Negeri 1 Sumenep), Moh. Ali Anshori (SMA Negeri 2 Pamekasan).Berhak mendapat Medali emas, Blackberry, beasiswa pendidikan sebesar Rp. 1.200.000. Pemenang II diraih  Eka Putra Sanbari (SMAN 1 Sumenep), AkhmadFadjri Yudiharto (SMA Negeri 1 Sumenep), Amir Fahrizal Yakin (SMA Negeri 1 Pamekasan).Berhak mendapatkan Medali Perak, Handphone Samsung dan Beasiswa pendidikan sebesar Rp.600.000. Juara III diraih Ubaid El-Ahyar A (SMAN 1 Pamekasan), Nur Bandarullah (SMA Negeri 1 Sumenep)Rozah Fitria Primardhika (SMA Negeri 1 Sumenep). Berhak mendapatkan medali perunggu dan uang pembinaan sebesar Rp.1000.000.
.
Penyerahan hadiah dilakukan oleh Kepala SMA Negeri 1 Sumenep pada acara penutupan yang dilakukan di aula SMAN 1 Sumenep diiringi dengan Band GUmsa Sumenep. (HR).


Kamis, 17 Mei 2012

Bedah Buku "Talken Koneng" di Aula STKIP PGRI Sumenep


Bedah buku “Talken Koneng” himpunan puisi Alfaizin Sanasren berlangsung di Aula STKIP PGRI Sumenep pada hari Kamis,17 Mei 2012. Acara ini sangat meriah dihadiri sekitar 400 orang yang memenuhi aula dan sebagian karena kekurangan tempat duduk lesehan di depan panggung. Pembedah, Hidayat Raharja dan pembanding Syaf Anton WR  dengan moderator Mahendra.
 Foto.1: Alfaizin, Mahendra, Hidayat Raharja, Syaf Anton WR

Pembukaan diawali dengan sambutan ketua panitia, menyampaikan bahwa acara bedah buku ini merupakan salah satu kegiatan rutin di STKIP PGRI Sumenep. Kali ini adalah bedah buku yang sangat menarik, karena lebetulan buku  kumpulan puisi yang dibedah karya Alfaizin pengajar di STKIP. Sementara Ketua STKIP Bapak Drs. Musaheri, M.Pd. menyampaikan bahwa acara bedah buku ini sangatpenting untukmengembangkan kemampuan inteletual,berdebat,dan berdiskusi bagi para mahasiswa. Sebab,dalam diskusi semacam ini dapat terjadi sharing atau pun perbedaan pendapat yang bisa menambah wawasan keilmuan.
 Foto.2:Alfaizin mebaca puisi "TAlken KOneng" mengakhiri acara bedah buku
Usai acara pembukaan bedah buku diawalidengan pembacaan salah satu puisi “Sanasren” yang ada dalam kumpulan “Talken Koneng” oleh Mahendra. Pembacaan yang penuh penghayatan membuat suasana dalam ruang mencekam,semua terpesona, dan diakhiri dengan tepuk tangan yang membahana. Usai baca puisi, Mahendra menjadi moderator diskusi bedah buku meminta Hidayat Raharja untuk membedahnya. Penyair dan juga guru di SMA 1 Sumenep ini mengupas tentang mantra dalam masyarakat tradisi yang lebih banyak berkenaan dengan kegiatan ritual penyembuhan, pelarisan, balas dendam, pengasihan ataupun juga yang berhubungan dengan kematian.tetapimenurutnya kata “Mantra” terus bergerak memasuki perkembangan peradaban dan dalam masyarakat modern mantra tak lagi membutuhkan media kembang tujuh rupa,daun sirih atau pun asap dupa. Mantra masyarakat modern membutuhkan media teknologi untuk menyampaikan mantra cinta kepada kekasihnya atau mantra pelarisan bagi konsumennya. Dia juga menyinggung bahwa dalamperkembangan teknologi mantra “Iklan” mampu menjejali pikiran konsumen sehingga terpegaruh untuk membelimeski tak tahukegunaan dan kepentingan barang yang dibelinya. Orang makan di Kentucky atau di Mc. Donald bukan lagi sekedar memenuhi rasa lapar tetapi juga telah berkembang menjadi gaya hidupmasyarakat urban.
Mantra dalam puisi-puisi Alfaizin, sebagian mampu bersimbosis dengan kata-kata baru sehingga mampu membentuk makna baru yang terlepas dari beban makna asal. Sebagaimana dalam puisi “Talken Koneng” yang mampu memperbaharui makna kematian wadag atau jazad menjadi kematian nafsu atau syahwat. Kedua,sebagai dari kata-kata mantra yang dipergunakanya bersilang dengan kata-kata baru tetapi tidak mampu menghasilkan hibrid yang fertil (kaya makna),melainkan hanya sebuah turunan yang mandul,terbebani oleh makna lama. Hal ini bisa dirasakan pada puisi “Sihir” kata-kata yang ada hanya sebuah narasi penjelas terhadap ritual sihir itu sendiri.
Syaf Anton WR sebagai pembanding lebih banyak menyampaikan tetnag mantra bagi masyarakat Jawa dan di Madura.bahwadiamsasilam mantra itu memiliki makna dan fungsi yang signifikan dalam kehidupan. Mantra untuk kekebalan tubuh, ataupun untuk pengasihan. Yang sangat menarik menurutnya tak ada mantra dalam bahasa Madura yang terdokumentasi dengan baik sehingga metnyulitkan peneliti dalam mendokumentasikannya. Ia memberikan beberapa contoh folklore yang kaya dengan bahasa mantra yang puitis,namun kini kehilangan wujud, tak lagi hidup dalam masyarakat.
Lebih jauh dia menjelaskan kalau puisi-puisi Alfaizin berhasil mengawinkan Mantra dalam puisi sehingga menjadi sesuatu yang unik,karena penyair mampu meleburnya dalam pemaknaan yang baru.Penyair berhasil membangun kata-kata mantra yang smeula sangar, mencekam,menjadi sebuah nyanyian puitikal yang menggairahkan. Mantra-mantra yang menakutkan berubah menjadi cinta bagi sesama manusia.
Acara diskusi semakin menarik, dengan tiga sesi yang diberikan oleh Mahendra sebagai moderator. Hampir seluruh audiens terpukau kepada mantra, sihir dan puisi.Bahkan bebrapa di antaranya menganggap beberapa puisi Alfaizin sangat rawan karena masih menggunakan kata-kata mantra yang asal, dan memungkinkan memberikan efek yang buruka bagipembaca dan pendengarnya. Namun penyair yang kuga hadir dalam bedah buku menyampaikan bahwa apa yang dihasilkannya merupaan hasil proses kreatif yang pengaruhnya akan berbeda,takkan sama dengan pengaruh awal. Sekitar pukul 12.00 bedah buku diakhiri dengan pembacaan puisi “TalkenKOneng”oleh Alfaizin sang penyair.*****(HR)

Jumat, 13 April 2012

Reward Diklat Calon Kepala Sekolah

Baru pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam hal ini Dinas Pendidikan memberikan penghargaan yang sangat istimewa bagi Guru yang terpilih sebagai guru prestasi kabupaten Sumenep 2011. Selain mendapatkan Sertifikat, pemenang pertama  dari semua jenjang TK,SD,dan SMA mendaptkan reward untuk mengikuti diklat Calon Kepala Sekolah. Kepastian reward bagi pemenang I guru prestasi diumumkan pada saat pembukaan seleksi akademik calon kepala sekolah   di Hotel Utami Sumekar – Jl.Trunojoyo – Sumenep.
Pemberian Reward tersebut merupakan realisasi dari keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Nomer:800/1405/435.I0I/2011 perihal pemilihan guru,Kepala Sekolah danPengawas Sekolah Berprestasi tahun 2011. Berdasarkan hasil seleksi pemenang guru berprestasi untuk tingkat TK – Ahmad Sadili, S.Pd. TK Husnol Khotimah Kecamatan Lenteng, Jenjang Guru SD/MI pemenang I  Subdiyanto, S.Pd.,MM – SDN Gendang Barak Kec. Gayam; Jenjang SMP/MTs diraih oleh Dra. Hj. Rushidayatillah,M.M –SMPN 1 Gayam kecamatan Gayam; Guru Berprestasi tingkat SMA diraih Hidayat Raharja, S.Pd. - SMA Negeri 1 Sumenep.
Para pemenang guru berprestasi tersebut berhak untuk mengbikuti diklat Calon kepala sekolah. Diklat akan dialaksanak setelah suai seleksi akademik para calon kepala sekolah dilangsungkan pada tanggal 13-14 April 2012 dengan penguji dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur.
Menurut  Bapak Drs.H.Kadarisman, M.Si Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Sumenep, reward tersebut merupakan penghargaan dari Dinas Pendidikan bagi guru berprestasi tingkat kabupaten Sumenep,supaya memotivasi guru untuk lebih berprestasi. Reward semacam ini merupakan langkah progressif  yang baru terjadi saat kepemimpinan Bupati Drs. K.H. Busyro Karim, M.Si yang memang dikenal sangat apresiatif terhadap Pegawai Negeri Sipil berprestasi di jajaran Pemerintah Kabupaten Sumenep. Reward semacam ini belum pernah di era kepemimpinan bupati sumenep sebelumnya.
Semoga dengan pemberian reward ini dapat memacu kinerja guru yang telah menerimanya, dan lebih jauh dapat memotivasi kinerja guru di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep.