Translate

Kamis, 06 Februari 2014

Seni FosilLimbah Kardus


(Pengembangan Lifeskill Mata Pelajaran Biologi)

Oleh:Hidayat Raharja

Suasana Kelas Saat Kegiatan Kerja Seni Fosil di Kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Sumenep
Pembelajaran evolusi adalah pembelajaran yang sangat menarik. Sampai saat ini menjadi materi yang kerap menimbulkan perdebatan antar siswa saat materi tersebut disajikan dalam pembelajaran. Beberapa fakta yang dijadikan petunjuk adanya evolusi makhluk hidup mulai mengalami guncangan dengan temuan-temuan baru dalam dunia pengetahuan. Namun demikian sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, evolusi tetap menarik untuk dipelajari, sebagai sebuah pengetahuan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang dapat menumbuhkan karakter peserta didik.
Fosil Reptil - Karya Bima Nugraha




Evolusi sebagai sebuah konsep merupakan materi yang memberikan pemahaman bagi peserta didik mengenai sebuah perubahan yang berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. Tahapan yang kerapkali menyadarkan kita terhadap sebuah proses sebelum sesuatu terjadi atau terbentuk. Pemahaman mengenai proses terbentuknya suatu makhluk hidup melalui tahapan-tahapan secara runtut.

 
Fosil Ikan - Karya Annisa Mayandasari XII IPA 1

Penyampaian konsep evolusi merupakan beberapa cara untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik serta bisa mengembangkan aspek –aspek psikomotorik, sosial relijius dan kecakapan hidup dengan memberikan nilai tambah pada limbah kertas yang ada di lingkungan sekitar. Di antaranya pada saat melakukan studi tentang fosil dengan membuat karya seni fosil untuk menganalogikan proses terbentuknya fosil sebagai salah satu fakta adanya amkhluk hidup di masa silam serta dijadikannya sebagai salah satu petuntuk adanya evolusi makhluk hidup.

 
IKan - Karya Dewi Wasiatiningrum XII !PA 1

Pembuatan kerja seni fosil dengan memanfaatkan limbah kardus merupakan salah satu upaya untuk memudahkan pemahaman siswa mengenai terbentuknya fosil di alam. Sekaligus memberikan kecakapan dalam mengolahlimbah kardus menjadi produk yang memiliki nilai tambah; baik dari segi fungsi dan estetika.



Dalamkegiatan ini hanya dibutuhkan paku serta kardus bekas. Pola atau bentuk fosil yang dibuat bisa dilakukan dengan mengunduh aneka gambar fosil yang diinginkan internet dan kemudian dicetak di selembar kertas. Hasil cetakan (print out) ditempelkan diatas kertas kardus yang telah dipersiapkan (ukuran 20X25 cm). Setelah itu, peserta didik melakukan sayatan dan goresan di atas gambar yang ditempelkan sesuai dengan keinginannya dengan harapan nantinya cetakan fosilnya bagus untuk dinikmati secara visual. Goresan paku akan memberikan efek yang beragam di atas permukaan kardus, tergantung kepada cara dan posisi paku saat digoreskan. Dari hasil kerja terlihat, jika posisi paku tegak lurus kerapkali mengakibatkan kertas kardus robek. Namun jika posisi paku agak miring, maka goresan yang dihasilkan lebih rapi.



Saat peserta didik mulai bekerja,  mereka kebingungan karena sebelumnya belum pernah melakukan kerja seni semacam ini. Namun ketika diberikan contoh cara menggores dan mencungkil permukaan kardus, mereka menemukan keasyikan tersendiri. Mereka mulai fokus pada obyek fosil yang akan dikerjakan. Mereka yang bisamelukis langusng menggambar obyekdi atas permukaan kardus, sedangkan yang tidak bisa menggambar menempelkan hasil printout gambar fosil di atas permukaan kardus lalu menggoresnya.



Kelas jadi gaduh oleh aktivitas dan respon peserta didik terhadap pekerjaannya. Mereka saling melihat, membandingkan dan saling menilai. Ketika mereka saling berselisih, saya hanya mengingatkan bahwa kerja seni ini bukan semata untukmenghasilkan karya yang bagus, tetapi menekankan pada sebuah proses kerja bagaimana fosil bisa terbentuk di alam. Apapun hasilnya adalah bagus dan amat bagus. Sebab, seperti itu fosil terbentuk di alam,dipengaruhi oleh berbagai kondisi dan  bentangan waktu yang lama. Ada yang utuh terbentuk ada sebagian, bahkan tidak sedikit yang gagal terbentuk karena kondisi lingkungan kurang menguntungkan.



Waktu 60 menit berlangsung, ada beberapa peserta didik yang menyelesaikan pekerjaannya. Meraka menyerahkan hasil kerjanya dan menjelaskan wujud fosil yang dikerjakannya. Dari beberapa karya yang  terkumpul, ada aneka jenis fosil yang dikerjakan siswa,antara lain Ikan,  Reptil, Serangga, dan Mamalia. Karya-karya yang cukup unik, sebab mereka bukan hanya membuat tetapi sambil memahami proses  pembuatan fosil dengan analogi gambar fosil umpama bangkai organisme  yang ada di batuan bumi dan saat menggores gambar diatas kardus adalah rentang waktu batuan bumi memproses bangkaimenjadi fosil. Apa pun bentuk hasil akhir adalah laksana terbentuknya fosil di batuan bumi. Ada bentuk yang utuh sempurna dan ada bagian yang hilang tak terbentuk.
Ikan -  Karya Fatimah zahra


Tidak ada komentar: