Translate

Rabu, 05 Agustus 2009

JAWARA TOUR (5):KAMI BERNYANYI DAN MENARI


PULANG dari taman Monas, rombongan melanjutkan kunjungan ke rumah Bapak Mh. Said Abdullah. Kunjungan ini merupakan rencana sejak mula, karena kedatangan kami ke Jakarta juga atas support Bapak Said Abdullah. Bahkan penginapan dan makan di asrama haji Pondok Gede adalah bantuannya. Malam itu dengan wajah kuyu karena sudah capai, dan baju penuh keringat terasa lengket di badan. Kalau kami harus kembali ke asrama dulu baru menuju ke rumah pak Said, pasti dihadang kemacetan. Maka, diputuskan dari monas tanpa bersih-bersih badan dan ganti pakaian langsung meluncur ke kediaman pak Said Abdullah.

Perjalanan yang mengasyikkan melewai jalan-jalan kapiler di kampung-kampung padat seperti merayap. Sesekali bus harus berhenti untuk berbelok karena jalan sempit. Bahkan kadang mundur untuk meluruskan haloan, dan terhindar dari kecelakaan. Dari jalanan yang berliku dan menanjak, menurun sampai pula kami ke kediaman Pak Said. Tanda-tanda sudah sampai memasuki jalan ke rumah Pak Said kami sduah ditunggu petugas kepolisian untuk dikawal sampai ke depan rumah.

Rumah yang tenag dengan halaman luas dan sejuk. Dua bus parkir di sisi rumah. Namun semua penumpang terkesima memasuki teras rumah yang luas dan besar. “Ini rumah apa hotel?” bisik salah seorang teman. Rumah! Jawab salah seorang teman. Kami disambut dengan penuh persaudaran, lampu kamera berkerjapan memotret kami yang memasuki rumah. Wooww ruangan yang luas di ruangan telah tertata kursi dengan rapi dan di hadapan tersedia organ dan tiga orang penyanyi cuantik-cuantik. Kami disambut dengan ucapan selamat datang dan suguhan lagu yang mampu mengusap kelelahan kami. Acara dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah yang menyatakan gembira dan sebagai ungkapan cinta terhadap para guru dan alamamater SMA 1 Sumenep. Sambutan dilanjutkan oleh kepala SMAN 1 Sumenep, dengan ucapan terimakasih telah menerima kami dengan senang hati. Di sela acara ibu Nana Nazibah memberikan kado kenangan kopiah yang dianyamnya sendiri terbuat dari benang warna merah menyala. Rupanya bu Nana paham bahwa orang dibri kenangan adalah tokoh PDI Perjuangan.

Lagu-lagu kembali mengalaun, beberapa orang diajak joget oleh penaynyai-penyanyi yang cantik. Pak Win dengan gaya khas menemani sang penyanyai berjoget. Dan yang lebih gawat jogetnya pak Udin, asyiiiikkk buanget. Maklumlah orang muda, lagi panas-panasnya.

Capek nyanyi-nyanyi dan jogedan, kami dipersilahan untuk menyantap hidangan yang telahg disediakan tuan rumah. Banyak sekali macamnya. Namun aku hanya memilih yang aku suka.

Usai makan-makan acara dilanjytkan dengan nyanyi dan jogedan. Kali ini yang didaulat bernyanyi adalah pak Sani, kepala sekolah. Ternyata beliaunya bisa juga nyanyi lagu lawas... aku lupa judulnya tapi syairnya yang gini,..”kau yang berjanji kau yang mengingkari...” Nyanyi yang mengasyikkan karena di depannya ibu Elly diseret untuk joged bersama menemani pak Sani. Bu sani bisa joged, dan ternyata banyak ibu-ibu yang tak lagi muda menemaninya berjoged.

Namun waktu terus bergerak, sehingga kami harus segera balik ke penginapan karena esok hari sebagian peserta menuju ke SMA 8 Jakarta, dan yang lain menuju Kebun Raya – Bogor dan dilanjutkan ke Taman Safari Indonesia di Cisarua.

Kami pamitan dan menghaturkan banyak terimakasih kepada Pak Said. Tgank’s pak said, moga tuhan membalas segala kebaikan yang bapak berikan. Selamat bertugas kembali di Senayan – semoag mampu menjalankan amanah yang diemban. Merdeka !!!

Tidak ada komentar: